Sekali Lagi Terbukti
Adanya
dugaan penyadapan terhadap Presiden SBY dan sejumlah tokoh nasional
oleh Amerika Serikat dan Australia merupakan bukti nyata bahwa kita
belum merdeka.
Mudahnya
AS dan Australia menyadap ternyata hanya ditanggapi dengan himbauan dan
keprihatinan saja oleh presiden SBY, sangat berbeda sekali ketika
presiden murka menanggapi isu bunda putri.
Apalagi
lokasi fasilitas penyadapan tersebut berada di kedubes AS yang
notabene masih berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal
ini membuktikan bahwa para pemimpin di negeri ini tidak merasa risih
dan terganggu dengan penyadapan yang dilakukan kedua negara tersebut.
Oleh
karena itu, jangan heran jika negara yang mengaku bersahabat dengan
kita bolak balik mengganggu NKRI karena mereka tahu pemimpin negeri ini
sangat “santun, lambat dan mudah memaafkan”.
Sudah
saatnya pemerintah bertindak tegas terhadap kedua negara tersebut
dengan cara mengusir Duta Besar AS dan Australia agar mereka jera dan
tidak mengulangi lagi perbuatannya.
Bila perlu presiden SBY mengobarkan semangat “GANYANG AS dan Australia”,
dengan adanya tindakan tegas tersebut, Insya ALLOH Indonesia akan
semakin diperhitungkan dan tidak akan dianggap remeh di mata dunia.
Karena
jika pemerintah ragu-ragu dalam mengambil keputusan, demonstrasi akan
semakin marak dan posisi Indonesia akan sermakin lemah sebagai negara
yang telah merdeka dan berdaulat.
Semoga
ALLOH SWT segera mengganti pemimpin bangsa Indonesia menjadi pemimpin
yang tegas dan tidak ragu dalam mengambil keputusan.Aamiin.
@GiyatYunianto
081381852400
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda