Senin, 15 Agustus 2016

Yang Utama Yang Penting Bisa

Meskipun kuliah mengambil jurusan manajemen informatika, bukan berarti saya hobi mengikuti perkembangan teknologi.Saya juga bukan orang yang "haus" ingin memiliki barang-barang teknologi terbaru. Oleh karena itu dalam memiliki ponselpun saya termasuk orang yang "terlambat".Saya baru bisa memiliki ponsel ketika bekerja pada bulan Mei 2005, itupun karena didesak oleh teman-teman kerja saya. Saya lupa tipe ponselnya, yang jelas merknya motorola.Karena saya tidak mengerti jenis-jenis ponsel, sehingga saya minta teman untuk membelikannya, yang penting asal bisa punya No.HP, sms-an dan telpon. Rp.450.000 harga ponselnya saat itu.No.HP nya pun saya tidak beli tetapi diberi oleh teman kerja yang katanya tidak terpakai.Alhamdulillah nomor tersebut masih bertahan hingga saat ini. Seiring berjalannya waktu saya pun berusaha ingin memiliki ponsel yang ada radionya.Akhirnya ponsel lama saya jual.Ternyata menjual ponsel "jadul" tidak semudah yang saya bayangkan. Saya berkeliling dari toko HP yang satu ke toko lainnya untuk mencari harga yang cocok.Ternyata banyak yang tidak mau beli atau jika berminatpun harganya sangat rendah sekali. Akhirnya ketemu juga dengan toko HP yang berminat membelinya.Harganya lumayan tinggi untuk ponsel jadul, Rp.75.000 harga ponsel pertama saya.Harga tersebut merupakan harga tertinggi di antara toko-toko yang pernah saya kunjungi. Keesokan harinya saya langsung membeli ponsel kedua saya.Harganya sama dengan ponsel pertama, mereknya pun sama.Hanya tipenya saja berbeda.Motorola W181 itulah ponsel kedua saya. Pesatnya perkembangan teknologi membuat kita terkadang lupa mengontrol diri.Sudah saatnya kita menjadi diri sendiri dan tidak diperbudak materi.Gunakanlah barang-barang teknologi sesuai dengan fungsinya. 

081381852400

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda