Rabu, 26 Februari 2014

Newmont Tidak Boleh Lupa

Indonesia memang negara kaya, bukan hanya hutan dan lautan saja yang memesona, namun juga tambangnya yang mendunia.Sebagai warga negara Indonesia kita patut berbangga karena tidak banyak negara yang dianugerahi kekayaan yang sangat berlimpah.
Namun kekayaan tambang saja belum cukup membuat rakyat Indonesia sejahtera jika pertambangan tersebut tidak dikelola oleh orang yang bertaqwa.Hal terbukti dengan masih maraknya kemiskinan di bumi Ibu pertiwi yang sangat kita cintai.
Sebagai negara yang kaya akan tambang kita memang perlu mengenal segala jenis hasil pertambangan dari dekat.Agar di kemudian hari kita tidak kaget dengan kekayaan yang ada pada negara kita.Karena bila kita tidak kenal dengan kekayaan kita sendiri besar kemungkinan negeri kita akan kembali “dijajah” oleh bangsa asing.
Namun “kenal lebih dekat” dengan tambang saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan mendekatkan diri pada Yang Menciptakan tambang.Hal ini merupakan kewajiban karena tambang tersebut merupakan angerah yang harus kita olah dan bukan untuk dijarah.
Jika yang mengelola tambang tersebut salah bukan mustahil akan menjadi musibah, namun jika tambang tersebut dikelola dengan benar Insya ALLOH akan menjadi berkah.Bukan hanya bagi para karyawan atau pemimpin perusahaan Newmont saja yang menikmati hasilnya namun juga penduduk sekitar.
Menginfaqkan dari sebagian hasil tambang merupakan salah satu cara mengelola tambang dengan benar.WAMIMMA ROZAQNAHUM YUNFIQUN : “Dan dari apa-apa yang menjadikan rezeqi sama berinfaq Mereka(orang-orang beriman).
Dengan menginfaqkan sebagian hasil tambang berarti Newmont telah berupaya untuk menjadikan areal tambang yang dikelolanya menjadi Rahmatan Lil ‘Alamin.Insya ALLOH pertambangan yang dikelola Newmont akan menjadi amal Jariah.
Banyaknya musibah yang terjadi di areal pertambangan bukan tidak mungkin berasal dari keangkuhan atau kesombongan para pengelola tambang itu sendiri yang lupa akan kewajibannya kepada ALLOH SWT.Dengan adanya musibah tersebut ALLOH menegur agar kita tidak lalai dan terlena.
Oleh karena itu lebih baik kita “menegur” diri kita sendiri dengan terus melakukan intropeksi dengan amal yang telah kita kerjakan daripada “ditegur” oleh ALLOH SWT melalui kecelakaan atau musibah yang tidak kita sangka.Semoga ALLOH SWT selalu melindungi dan menyelamatkan diri kita dari musibah yang tidak kita duga.Aamiin.Wallohu A’lam Bishowab.

@GiyatYunianto
081381852400

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda