Jika Senpi Mudah Didapati
Maraknya perampokan dengan menggunakan senjata api tidak
terlepas dari kemudahan untuk memperolehnya.Tidak dapat kita bayangkan
jika senjata api dapat diperoleh semudah kita mendapatkan mainan.
Jika senpi saja sudah mudah didapati sudah dapat dipastikan nyawa manusia sudah tidak berharga lagi karena para pelaku perampokan dapat dengan mudah melarikan diri dan melindungi diri dengan senjata api.
Tidak bisa kita pungkiri dan dapat dengan mudah kita pahami jika aparat TNI dan Kepolisian saja sering kecolongan terhadap para anggotanya yang menyalahgunakan senjata dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Memang untuk memperoleh senjata api dibutuhkan izin dari pihak kepolisian seperti kita ingin mendapatkan SIM.Ada tes keterampilan dalam menggunakan senjata api dan disertai pula dengan tes psikologi.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam memperoleh SIM juga ada yang dinamakan dengan sistem “Tembak” yaitu jika kita ingin memperolehnya dengan membayar sejumlah uang yang sudah disepakati maka dengan mudah SIM tersebut dapat diperoleh tanpa melalui ujian yang sudah ditentukan.
Saya belum pernah dan tidak terpikir untuk memiliki senjata api apalagi ingin mengurus perizinannya.Tetapi dengan maraknya senjata api yang beredar bukan tidak mungkin sistem “Tembak” dalam mengurus perizinan kepemilikan senjata api juga terjadi.
Jika hal tersebut benar - benar terjadi berarti semakin hari perampokan ataupun penodongan dengan menggunakan senjata api sudah pasti akan semakin meningkat dan itu artinya harga nyawa seorang manusia semakin teramat “murah”.
Belum lama ini kita mendengar kejadian yang begitu memilukan ketika dua orang satpam IPB tewas ditembak dengan menggunakan senjata api saat memergoki dua orang pelaku yang diduga hendak mencuri motor di halaman parkir Masjid Al-Hurriyah IPB
Semoga kejadian tersebut merupakan kejadian terakhir di negeri ini.Kepada para anggota kepolisian dan aparat TNI semoga lebih sigap dalam melakukan razia senjata api agar tidak ada lagi korban yang berguguran dengan sia - sia.
081381852400
Jika senpi saja sudah mudah didapati sudah dapat dipastikan nyawa manusia sudah tidak berharga lagi karena para pelaku perampokan dapat dengan mudah melarikan diri dan melindungi diri dengan senjata api.
Tidak bisa kita pungkiri dan dapat dengan mudah kita pahami jika aparat TNI dan Kepolisian saja sering kecolongan terhadap para anggotanya yang menyalahgunakan senjata dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Memang untuk memperoleh senjata api dibutuhkan izin dari pihak kepolisian seperti kita ingin mendapatkan SIM.Ada tes keterampilan dalam menggunakan senjata api dan disertai pula dengan tes psikologi.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam memperoleh SIM juga ada yang dinamakan dengan sistem “Tembak” yaitu jika kita ingin memperolehnya dengan membayar sejumlah uang yang sudah disepakati maka dengan mudah SIM tersebut dapat diperoleh tanpa melalui ujian yang sudah ditentukan.
Saya belum pernah dan tidak terpikir untuk memiliki senjata api apalagi ingin mengurus perizinannya.Tetapi dengan maraknya senjata api yang beredar bukan tidak mungkin sistem “Tembak” dalam mengurus perizinan kepemilikan senjata api juga terjadi.
Jika hal tersebut benar - benar terjadi berarti semakin hari perampokan ataupun penodongan dengan menggunakan senjata api sudah pasti akan semakin meningkat dan itu artinya harga nyawa seorang manusia semakin teramat “murah”.
Belum lama ini kita mendengar kejadian yang begitu memilukan ketika dua orang satpam IPB tewas ditembak dengan menggunakan senjata api saat memergoki dua orang pelaku yang diduga hendak mencuri motor di halaman parkir Masjid Al-Hurriyah IPB
Semoga kejadian tersebut merupakan kejadian terakhir di negeri ini.Kepada para anggota kepolisian dan aparat TNI semoga lebih sigap dalam melakukan razia senjata api agar tidak ada lagi korban yang berguguran dengan sia - sia.
081381852400
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda