Tak Mudah Jadi Orang Jakarta
Banjir dan macet adalah dua hal yang
sangat identik dengan Ibukota negara kesatuan Republik Indonesia
Jakarta.Rasanya dua hal tersebut akan terus melekat sampai kapanpun di
benak seluruh penduduk Jakarta.
Mustahil rasanya jika banjir dan macet dapat hilang atau pergi dari ibukota yang kita cintai ini.Setiap musim hujan tiba pemerintah pasti sudah mengumandangkan waspada banjir dan apel siaga untuk menghadapinya.
Tetapi bila musim hujan telah lewat pemerintah seakan lupa dan tidak mengantisipasinya lebih dini dan intensif.Sudah saatnya waspada akan banjir selalu didengungkan tidak hanya saat musim hujan.
Hal ini penting karena siklus banjir tahunan terjadi karena pada saat musim kemarau kita sering mengabaikan lingkungan seperti membuang sampah ke sungai dan mengabaikan kebersihan drainase.
Bukan hal mudah memang untuk mengubah watak penduduk Jakarta yang sangat heterogen.Tetapi jika pemerintah serius Insya ALLOH warga Jakarta akan mendukung penuh seluruh program pemerintah.
Memenuhi kebutuhan 30 persen Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan salah satu syarat jika Jakarta tidak ingin terkena siklus banjir tahunan.Pemerintah harus tegas untuk menghentikan pembangunan yang berada pada jalur hijau.
Program kerja bakti juga harus digalakkan kembali di setiap RT yang berada di wilayah provinsi DKI Jakarta.Setiap warga ibukota harus diasah kepekaannya terhadap lingkungan agar tercipta lingkungan yang aman, nyaman, bersih dan manusiawi.
Pemerintah juga harus memberikan penghargaan kepada RT, RW, kelurahan dan kecamatan yang mampu menjaga kebersihan wilayahnya.Hal ini penting agar setiap warga terpacu untuk selalu menjaga kebersihan wilayahnya setiap saat. Banjir merupakan sebuah musibah yang tidak dapat kita hindari.Namun dengan kesungguhan dan usaha yang optimal Insya ALLOH Ibukota negara Republik Indonesia yang kita cintai ini akan terhindar dari siklus banjir tahunan yang selalu menghantui seluruh penduduk Jakarta.
@GiyatYunianto
081381852400
Mustahil rasanya jika banjir dan macet dapat hilang atau pergi dari ibukota yang kita cintai ini.Setiap musim hujan tiba pemerintah pasti sudah mengumandangkan waspada banjir dan apel siaga untuk menghadapinya.
Tetapi bila musim hujan telah lewat pemerintah seakan lupa dan tidak mengantisipasinya lebih dini dan intensif.Sudah saatnya waspada akan banjir selalu didengungkan tidak hanya saat musim hujan.
Hal ini penting karena siklus banjir tahunan terjadi karena pada saat musim kemarau kita sering mengabaikan lingkungan seperti membuang sampah ke sungai dan mengabaikan kebersihan drainase.
Bukan hal mudah memang untuk mengubah watak penduduk Jakarta yang sangat heterogen.Tetapi jika pemerintah serius Insya ALLOH warga Jakarta akan mendukung penuh seluruh program pemerintah.
Memenuhi kebutuhan 30 persen Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan salah satu syarat jika Jakarta tidak ingin terkena siklus banjir tahunan.Pemerintah harus tegas untuk menghentikan pembangunan yang berada pada jalur hijau.
Program kerja bakti juga harus digalakkan kembali di setiap RT yang berada di wilayah provinsi DKI Jakarta.Setiap warga ibukota harus diasah kepekaannya terhadap lingkungan agar tercipta lingkungan yang aman, nyaman, bersih dan manusiawi.
Pemerintah juga harus memberikan penghargaan kepada RT, RW, kelurahan dan kecamatan yang mampu menjaga kebersihan wilayahnya.Hal ini penting agar setiap warga terpacu untuk selalu menjaga kebersihan wilayahnya setiap saat. Banjir merupakan sebuah musibah yang tidak dapat kita hindari.Namun dengan kesungguhan dan usaha yang optimal Insya ALLOH Ibukota negara Republik Indonesia yang kita cintai ini akan terhindar dari siklus banjir tahunan yang selalu menghantui seluruh penduduk Jakarta.
@GiyatYunianto
081381852400
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda