Sabtu, 19 Mei 2012

Dan seorang (oknum) polisi pun mengikuti “jejak”nya (afriyani)…..

Kurang lebih 40 hari sudah tragedi tugu tani yang memilukan itu berlalu.Semua masyarakat pasti berharap agar kejadian tersebut merupakan kecelakaan maut yang terakhir.Kecelakaan maut yang diawali dengan “kesenangan” sesaat.
Pengaruh miras memang “luar biasa”, tak peduli polisi ataupun orang biasa kalo sudah kecanduan pasti ketagihan dan sudah pasti akal sehat jadi urusan belakangan.Hal ini bisa dibuktikan dengan kecelakaan yang terjadi di Ciamis.
Seorang polisi yang seharusnya menjadi pengayom dan panutan di masyarakat dalam mengendarai kendaraan malah berperilaku ugal-ugalan.Dua orang pengendara motor pun harus menerima kenyataan untuk menjadi korban.
Saya tidak habis pikir kenapa bisa kecelakaan tersebut terjadi, Apakah si polisi tersebut sudah bosan dengan seragamnya, sudah bosan dengan gajinya,  sudah bosan dengan pimpinannya atau sedang menghadapi persoalan keluarga ???
Kita pasti tahu kalo untuk menjadi polisi itu melalui seleksi yang sangat ketat, mulai dari tinggi badan, kesehatan, kejiwaannya sampai kepada nilai-nilai akademis calon polisi.Tapi kita tidak dapat memeriksa “NIAT” si calon anggota polisi tersebut. Karena hanya ALLOH dan dirinya yang tahu.
“Sesungguhnya setiap amal perbuatan diawali dengan NIAT”.Kalo niatnya salah ya setiap perbuatannya pasti merugikan orang lain.Kalo niatnya ikhlas karena ALLOH, Insya ALLOH setiap pekerjaan yang dilakukan akan bermanfaat dan menjadi berkah.
Mudah-mudahan para petinggi Polri dapat mengubah pembinaan yang dilakukan. Bukan hanya menghimbau atau menebar pencitraan dengan “polisi ganteng”nya. Tapi juga melalui pengawasan yang ketat dan berkesinambungan. WallohuA’lamBishowab.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda