Minggu, 30 Maret 2014

Untung Rugi Katering Prasmanan

Sejak April 2005 saya bekerja di sekolah ini.Waktu itu muridnya masih berjumlah 95 anak.Murid kelas satu sampai tiga mulai belajar dari pukul tujuh pagi dan pulang pukul dua siang.Sehingga untuk makan siang mereka melakukannya di sekolah.Untuk itu pihak sekolah menyediakan katering bagi murid yang tidak diantar makan siang oleh orang tuanya.
Biasanya murid yang ikut katering adalah murid yang kedua orang tuanya bekerja.Tidak mudah memang mengelola katering untuk murid SD.Selalu berubah-ubah keinginannya, ada yang suka ayam tapi ada juga yang tidak suka.Model  katering di sekolah ini adalah model prasmanan, jadi murid - murid mengantri untuk mendapatkan jatah makan siang.
Karena model prasmanan dan jumlahnya tidak tetap maka terkadang ada juga yang tidak kebagian terutama murid-murid kelas empat,lima dan enam.Karena mereka semua dijadwalkan makan siang setelah mendirikan Sholat dhuhur berjama’ah.Tetapi untunglah sekolah ini memiliki pengelola katering yang sabar dan kebetulan tinggalnya dekat dengan sekolah.
Sebenarnya hati saya kurang sreg dengan sistem katering seperti ini,karena setiap hari sering kekurangan lauk.Dan kebetulan akhir-akhir ini lauknya selalu ayam terus sedangkan harga ayam, beras dan lainnya selalu naik, dengan Rp.7000 untuk setiap kali makan siang.Sudah barang tentu untung yang diraihpun sangat mepet sekali.Apalagi guru-gurunya gratis alias dibayarkan oleh murid - murid yang ikut katering.
Semoga saja pihak sekolah dapat memahami keinginan pihak pengelola katering, karena setiap usaha pasti ingin mendapatkan untung yang wajar bukan hanya sekedar pas-pasan.

@GiyatYunianto
081381852400

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda