Mereka "Luar Biasa"
Bangun Sebelum Jam 4 pagi biasanya sudah biasa dilakukan oleh
orang yang kerja di Jakarta.Meskipun tidak kerja di Jakarta tapi jalan
di depan rumah saya sudah ramai sejak pukul empat fajar.Takut terlambat
atau takut kena macet biasanya alasan yang dikemukakan oleh orang-orang
yang kerja di Jakarta.
Yang naik kereta pun juga sama, pasti ingin tepat dengan jadwal kereta yang lebih pagi, biasanya sih jam setengah lima atau jam lima pagi sudah harus berangkat menuju stasiun,karena saya waktu kuliah dulu juga naik kereta dan bapak sayapun sekarang masih menjadi pengguna kereta api.
Naik bis juga tidak kalah serunya harus berlari mengejar bis yang lebih pagi dan ingin mendapatkan tempat duduk yang enak.Berdesak-desakan dan bergelantungan memang hal yang wajar bagi para pengguna KRL Jabodetabek dan pengguna bis antar kota menuju Jakarta.
Oleh Karena itu orang yang kerja di Jakarta adalah orang yang mempunyai fisik yang kuat, karena harus menghadapi situasi yang paling pahit seperti banjir, demonstrasi, angkutan yang mogok dan kemacetan yang sangat parah.
Selain fisik yang kuat orang yang kerja di Jakarta juga harus punya mental dan kemampuan menahan emosi yang sangat kuat karena kesabaran mereka menghadapi kemacetan ketika berangkat dan pulang kerja memang harus diuji.Benar-benar “luar biasa”.
Belum lagi jika menghadapi copet, maling, jambret dan lain sebangsanya.Bagi pengendara sepeda motor juga tidak kalah “luar biasanya” mereka harus menghadapi ranjau paku yang beredar di setiap penjuru ibukota.Saya salut dan sangat apresiasi dengan mereka yang bekerja di Jakarta.
Karena mereka “berani mengorbankan” waktunya yang cukup “berlimpah” di jalan ibukota.Bayangkan saja berapa jam waktu yang telah “dikorbankan” dalam sehari jika menghadapi kemacetan yang mengular.Jujur saja saya tidak sanggup jika berhadapan dengan situasi Jakarta dan saya menaruh rasa hormat dan apresiasi yang mendalam kepada orang-orang yang bekerja di Jakarta.Mereka adalah orang yang kuat dan “Luar Biasa”.
@GiyatYunianto
081381852400
Yang naik kereta pun juga sama, pasti ingin tepat dengan jadwal kereta yang lebih pagi, biasanya sih jam setengah lima atau jam lima pagi sudah harus berangkat menuju stasiun,karena saya waktu kuliah dulu juga naik kereta dan bapak sayapun sekarang masih menjadi pengguna kereta api.
Naik bis juga tidak kalah serunya harus berlari mengejar bis yang lebih pagi dan ingin mendapatkan tempat duduk yang enak.Berdesak-desakan dan bergelantungan memang hal yang wajar bagi para pengguna KRL Jabodetabek dan pengguna bis antar kota menuju Jakarta.
Oleh Karena itu orang yang kerja di Jakarta adalah orang yang mempunyai fisik yang kuat, karena harus menghadapi situasi yang paling pahit seperti banjir, demonstrasi, angkutan yang mogok dan kemacetan yang sangat parah.
Selain fisik yang kuat orang yang kerja di Jakarta juga harus punya mental dan kemampuan menahan emosi yang sangat kuat karena kesabaran mereka menghadapi kemacetan ketika berangkat dan pulang kerja memang harus diuji.Benar-benar “luar biasa”.
Belum lagi jika menghadapi copet, maling, jambret dan lain sebangsanya.Bagi pengendara sepeda motor juga tidak kalah “luar biasanya” mereka harus menghadapi ranjau paku yang beredar di setiap penjuru ibukota.Saya salut dan sangat apresiasi dengan mereka yang bekerja di Jakarta.
Karena mereka “berani mengorbankan” waktunya yang cukup “berlimpah” di jalan ibukota.Bayangkan saja berapa jam waktu yang telah “dikorbankan” dalam sehari jika menghadapi kemacetan yang mengular.Jujur saja saya tidak sanggup jika berhadapan dengan situasi Jakarta dan saya menaruh rasa hormat dan apresiasi yang mendalam kepada orang-orang yang bekerja di Jakarta.Mereka adalah orang yang kuat dan “Luar Biasa”.
@GiyatYunianto
081381852400
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda