Sabtu, 02 Juni 2012

Suasana Belajar Jadi Lebih Hidup


Seorang guru di zaman sekarang ini haruslah mengerti teknologi informasi dan wajib "melek" komputer jika ingin anak didiknya mengerti pelajaran yang sedang diajarkannya.
Dunia teknologi informasi bergerak dengan cepat dan jika seorang guru "gagap teknologi" atau "gaptek" sudah barang tentu pelajaran yang diajarkannya akan menjadi pelajaran yang membosankan.
Tapi pelajaran yang membosankan akan menjadi menyenangkan dan bahkan akan di tunggu-tunggu oleh anak didik jika guru tersebut mampu menggunakan teknologi informasi dalam penyampaian materi pelajarannya.
Joko Triyono adalah contoh guru yang mengubah pelajaran yang "jadul" menurut para siswa jaman sekarang menjadi lebih modern dan bermanfaat.Ia adalah seorang guru kesenian di SMA Negeri 1 Prembun, Kebumen, Jawa Tengah.
Tidak pernah kita bayangkan sebelumnya ternyata alat musik gamelan yang mahal dan berat serta membutuhkan ruangan yang cukup luas bisa diubah oleh Joko Triyono menjadi sebuah software atau piranti lunak yang memudahkan dan menyenangkan para siswa. 
Guru selanjutnya adalah Heru Suseno seorang guru fisika yang mengajar di SMA Negeri II Madiun, Jawa Timur.Beliau menciptakan alat bantu pelajaran fisika agar mudah dipelajari dan menyenangkan.
Bahkan Pak Heru menambahkan aplikasi yang diunduh dari You Tube berupa ledakan bom.Tujuannya agar anak didik menjadi lebih tahu bahwa bom yang terbuat dari senyawa kimia itu meledak.
Nura Uma Anissa juga tidak kalah kreatifnya.Seorang guru Taman Kanak - kanak Islam Al Azhar 22 semarang ini menciptakan alat peraga berupa Mari Mengenal Indonesia.
Ternyata tidak hanya gamelan dan fisika saja yang bisa dibuat animasinya. Pakaian adat dan kebudayaan yang selama ini sering dianggap remehpun bisa menjadi hal yang luar biasa dan menarik
Pak Guru Estu Pitarto juga tidak kalah luar biasa kreatifnya.Seorang guru yang saat ini mengajar di SD Islam Al Azhar 14 Semarang, Jawa tengah ini menciptakan software yang mengangkat kebudayaan jawa.
Beliau menciptakan software yang berjudul "Ayo,Sinau Aksoro Jowo" atau "Ayo, Belajar Huruf Jawa.Aksara Jawa yang sudah mulai punah pun kini menjadi lebih hidup,mudah dan menyenangkan.
Mereka adalah contoh guru kreatif yang tidak berpangku tangan pada buku atau metode menerangkan dengan cara yang konvensional.Saya yakin masih banyak guru kreatif yang tidak terpublikasi.
Dan mereka bukanlah guru yang berasal dari kota besar dan juga tidak mempunyai latar belakang komputer namun dengan tekad dan semangat yang kuat mereka mampu mengatasi segala macam kesulitan.
Keempat guru di atas merupakan contoh bahwa dengan teknologi dan kreativitas segala pelajaran apapun pasti bisa menjadi mudah dan menyenangkan.
Janganlah kita berpatok hanya dengan buku pelajaran semata.Cobalah kita berusaha menampilkan materi pembelajaran yang berbeda agar anak didik kita menjadi senang dengan apa yang kita ajarkan.Semoga Bermanfaat.