Kamis, 26 Desember 2013

Waspada Kufur Bila Menundanya

Menunaikan ibadah haji termasuk ke dalam salah satu rukun Islam dan wajib hukumnya bagi mereka yang telah mampu baik secara materi maupun mental.Berbagai macam cara dan upaya dikerahkan demi memenuhi panggilan Ilahi bagi mereka yang benar-benar ingin berangkat Haji.
Seorang tukang becak di Jember akhirnya mampu menunaikan Ibadah Haji setelah menabung selama kurang lebih 30 tahun.Apa yang telah dilakukan tukang becak tersebut merupakan bukti nyata bahwa jika kita mau bersungguh-sungguh ALLOH pasti akan memberikan kemudahan.
Tidak peduli jabatan atau jenis pekerjaan, ALLOH pasti akan membukakan “jalan” bagi mereka yang benar-benar ingin menjadi tamu ALLOH di Baitulloh.Namun sebaliknya tidak sedikit orang yang secara ekonomi hidupnya berlimpah tetapi belum memiliki niat untuk menunaikan ibadah haji.
Oleh karena itu, janganlah menunda untuk menunaikan ibadah haji jika kita memang sudah mampu untuk melaksanakannya, karena apabila kita tidak menyegerakan ibadah haji maka kekufuran akan semakin melekat pada diri kita, na’udzubillah min dzalik.
Kita tidak boleh takut miskin karena menunaikan ibadah haji, ALLOH akan mengganti seluruh biaya dan tenaga yang kita keluarkan dengan yang lebih baik dan ketahuilah ALLOH akan mencabut kefaqiran pada mereka yang telah mendapatkan haji mabrur.
Selain karena faktor niat dan kesungguhan, ibadah haji juga merupakan qodar yang telah ditulis oleh ALLOH SWT.Tidak sedikit kita saksikan saat ini banyak orang yang telah melunasi seluruh biaya haji namun akhirnya gagal berangkat dikarenakan sesuatu hal.
Hal tersebut merupakan contoh nyata bahwa untuk dapat menunaikan ibadah haji dibutuhkan kesabaran dan ketaqwaan yang tinggi.Insya ALLOH jika mereka yang gagal berangkat dapat dengan ikhlas menerima ALLOH akan mengganti dengan yang lebih baik dan lebih indah.
Setiap ummat islam pasti ingin menyempurnakan islamnya dengan menunaikan ibadah haji.Oleh karena itu bagi mereka yang belum berangkat haji berdo’alah:ALLOHUMMA BALIGHNA MAKKATA WAL MADINATA WAL ‘AROFATA WARZUQNAL HAJJAL MABRURO WAR DHO’ANNA WAGHFIRLANA WARHAMNA ANTA MAULANA FANSHURNA ‘ALAL QOUMIL KAFIRIN.Aamiin.
Semoga ALLOH SWT mengabulkan do’a kita semua dan memasukkan kita ke dalam hambanya yang bersyukur dan terhindar dari sifat-sifat kufur dan munafiq.Aamiin.Semoga Bermanfaat.

@GiyatYunianto
081381852400

Sabtu, 21 Desember 2013

"Cinta Setengah Hati" Membuatku Bangga

Hari Sabtu tanggal 21 September 2013 merupakan hari yang bersejarah buat saya, karena pada hari itu saya menerima buku yang sudah lama saya nantikan.”Cinta Indonesia Setengah Hati” judul bukunya yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka bekerjasama dengan kompasiana.
Tidak mudah memang membuat tulisan yang bagus dan enak dibaca.Alhamdulillah, 1 tulisan saya yang berjudul “Indonesia memang negeri Antah Berantah” termasuk dalam buku tersebut beserta tulisan-tulisan dari para kompasianer lainnya.
Dengan hadirnya buku tersebut saya merasa menyesal karena saya baru senang menulis setelah saya bekerja, seandainya saja waktu dapat berulang ingin sekali saya membiasakan menulis ketika masih sekolah atau kuliah.
Namun waktu tak mungkin dapat terulang, karena seandainya dapat terulang tidak akan ada orang yang menyesal.Insya ALLOH dengan terbitnya “Cinta Indonesia Setengah Hati” membuat saya semakin semangat untuk menulis.
Menumbuhkan semangat untuk menulis memang tidak mudah, karena sering kali gangguan demi gangguan datang silih berganti, hal tersebut harus “dimusnahkan” jika kita benar-benar paham keutamaan menulis di masa yang akan datang.
Setelah saya perhatikan ada satu kekurangan yang menurut saya penting untuk dicantumkan dalam buku tersebut.Seharusnya dalam setiap tulisan ada foto para penulisnya agar para pembaca dapat mengenal lebih dekat.
Semoga ALLOH SWT selalu memberikan kekuatan kepada para kompasianer agar dapat terus menulis dan berbagi banyak hal mengenai apapun yang terjadi di dunia ini agar Indonesia dapat menjadi lebih baik dan sejahtera.Aamiin.


@GiyatYunianto
081381852400

Jumat, 20 Desember 2013

Mencabut, Merupakan Solusi Yang Paling Ampuh

Kemacetan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta sudah teramat parah dan penyebab kemacetannyapun beragam,banyaknya kendaraan pribadi yang parkir sembarangan merupakan salah satunya.
Keberadaan parkir liar bukan hanya menjadi salah satu penyebab kemacetan namun juga mengganggu aktivitas para pejalan kaki yang sedang melintas.
Tindakan aparat dinas perhubungan provinsi DKI Jakarta yang mencabut pentil  ban kendaraan yang parkir secara liar merupakan tindakan tepat dan patut didukung semua pihak.
Karena dengan adanya tindakan tersebut para pengguna kendaraan pribadi akan menjadi jera dan akan berpikir ulang jika ingin memarkir kendaraannya secara liar.
Sebenarnya aparat dinas perhubungan provinsi DKI Jakarta tidak perlu melakukan aksi cabut pentil ban jika saja para pengguna kendaraan tersebut sadar dan patuh akan rambu lalu lintas.
Kurangnya kesadaran dalam mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan tidak peduli terhadap pengguna kendaraan lain menyebabkan aparat terkait mau tidak mau harus mengambil tindakan tegas.
Hal tersebut merupakan keputusan yang tepat dan efektif serta harus dilaksanakan secara berkesinambungan guna mewujudkan Jakarta sebagai kota yang bebas dari kemacetan.
Namun kesadaran masyarakat juga harus terus dibangun agar mereka benar-benar paham bahwa memarkir kendaraan secara liar dapat menimbulkan kemacetan dan merugikan kepentingan umum.
Semoga ALLOH SWT memberikan kekuatan lahir dan batin kepada para petugas yang sedang menertibkan parkir liar agar mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan benar.Aamiin.WallohuA’lamBishowab.Semoga Bermanfaat.

@GiyatYunianto
081381852400

Kamis, 19 Desember 2013

Tak Sesuai Budaya Bangsa

Republika, Jum'at 13 November 2013
@GiyatYunianto
081381852400

Jumat, 06 Desember 2013

Belajarlah Menahan Diri

Tidak mudah memang melarang seorang anak untuk tidak jajan sembarangan, apalagi jika ia melihat banyak temannya yang jajan, sudah dapat dipastikan keinginan untuk dapat merasakan jajananpun semakin tak tertahankan.
Bahan pengawet yang banyak terdapat pada jajanan sekolah memang tak dapat dihindari dan mungkin sangat sulit untuk mencari jajanan sekolah yang benar-benar murni atau steril dari bahan pengawet.Apalagi bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar.
Sebagai orang tua, sudah saatnya kita memberikan pemahaman yang intensif kepada anak-anak tentang bahaya bahan pengawet terhadap kesehatan tubuh.Ajaklah anak-anak kita ke puskesmas atau Rumah Sakit agar mereka dapat melihat orang-orang yang terkena penyakit akibat jajan sembarangan.
Dengan melihat secara konkret, anak-anak akan menjadi lebih paham dan semakin yakin terhadap bahaya jajanan sekolah yang mengandung bahan pengawet.Insya ALLOH secara perlahan mereka akan mengurangi jajannya di sekolah.
Membatasi uang jajan anak merupakan langkah selanjutnya.Dengan membatasi uang jajan, sedikit demi sedikit anak akan belajar tentang penggunaan uang secara efektif dan efisien, sehingga mereka pasti akan memilah dan memilih jajanan yang tepat dan sehat.
Bahkan bukan tidak mungkin, lambat laun keinginan mereka untuk jajan sembarangan akan “punah” dengan sendirinya.Hal ini dapat dimungkinkan karena nafsu mereka untuk jajan akan lenyap dengan sendirinya ketika mereka ingat akibat yang ditimbulkan oleh jajanan yang mengandung bahan pengawet.
Melatih anak untuk berpuasa adalah langkah berikutnya, dengan berpuasa seorang anak akan terlatih secara nyata untuk menahan diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat.Berpuasa sangatlah penting walaupun mungkin mereka hanya menjalankannya setengah hari.
Insya ALLOH dengan kesungguhan dan keikhlasan kita dalam mengedukasi, anak-anak akan menjadi lebih paham dan mandiri.Karena kepahaman dan kemandirian harus dibentuk dan dilatih sejak dini agar mereka tidak kaget ketika menghadapi dunia yang sesungguhnya.
Jika kemandirian sudah tertanam dalam diri anak-anak kita, sudah dapat dipastikan tubuh mereka akan semakin kuat dan sehat.Semoga ALLOH SWT melindungi anak-anak kita dari jajanan yang mengandung bahan pengawet dan makanan yang berbahaya lainnya.Aamiin.Semoga Bermanfaat.

@GiyatYunianto
081381852400

Kamis, 05 Desember 2013

Yang Murah, Yang Bikin Parah

Kemacetan di DKI Jakarta memang sudah teramat parah dan salah satu penyumbang terbesar kemacetan adalah maraknya kendaraan pribadi yang lalu lalang di Ibukota.Masyarakat dari kalangan menengah atas enggan untuk menggunakan kendaraan umum karena dianggap kurang layak dan manusiawi.
Setiap hari jalan protokol di ibukota negara kesatuan Republik Indonesia ini selalu dipadati oleh ribuan kendaraan bermotor setiap menitnya.Sedangkan pertumbuhan jalan tidak sebanding dengan bertambahnya kendaraan.Hal inilah yang menyebabkan kemacetan di Jakarta semakin hari semakin bertambah parah dan sudah pasti menimbulkan kerugian yang tidak sedikit.
Selain membuang banyak waktu produktif, macet juga membuat bahan bakar terbuang dengan percuma.Entah sudah berapa banyak bensin, solar dan bahan bakar lainnya yang terbuang sia-sia karena dahsyatnya kemacetan di Jakarta.
Kebijakan mobil murah merupakan “musibah”bagi kota Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia, karena dengan adanya kebijakan tersebut masyarakat akan semakin mudah memiliki mobil sehingga hampir dapat dipastikan kemacetan total tidak dapat dihindarkan.
Sudah saatnya pemerintah pusat memerhatikan dan mendengarkan keluhan-keluhan pemerintah daerah agar kebijakan yang diputuskan tidak menjadi polemik berkepanjangan.
Bukan hanya kemacetan yang akan semakin parah namun juga kecelakaan lalu lintas diperkirakan akan semakin meningkat.Kita tidak ingin semakin banyak nyawa yang melayang sia-sia yang diakibatkan hanya karena murahnya sebuah mobil.
Rakyat Indonesia tidak membutuhkan mobil murah, yang mereka butuhkan hanyalah keamanan dan kenyamanan ketika berada di jalan raya dan ketika menggunakan angkutan umum..
Semoga ALLOH SWT membukakan hati dan memberikan petunjuk kepada para pengambil  kebijakan di republik ini agar senantiasa mendengarkan keluhan dan melayani kebutuhan rakyatnya.Aamiin.WallohuA’lamBishowab.Semoga Bermanfaat

@GiyatYunianto
081381852400

Rabu, 04 Desember 2013

Kalo Salah Niat Pasti Rugi Sampai Akhirat

Merantau atau hijrah merupakan hal yang lazim dilakukan bagi setiap orang yang ingin mengubah kehidupannya menjadi lebih baik.Namun tidak sedikit orang yang justru jatuh atau buruk kehidupannya setelah merantau.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi?, hidup di perantauan bukanlah hal yang mudah bagi seseorang yang hidupnya jarang bergaul apalagi mudah percaya pada setiap orang.Oleh karena itu sebelum merantau niat yang kuat dan ikhlas harus terus “dikumandangkan”di dalam hati.
Untuk mencapai sebuah kesuksesan yang hakiki pasti akan dipenuhi oleh rintangan, cobaan dan godaan yang tidak sedikit.Tidak sedikit orang yang “jatuh” ekonomi maupun akhlaknya karena tidak sukses menahan gempuran godaan yang menerpanya.
Sangatlah rugi dan pasti akan menyesal jika seseorang merantau karena hanya ingin sukses mengumpulkan harta kekayaan untuk dipamerkan ke kampung halamannya kelak jika ia pulang kampung.Alangkah indahnya jika harta tersebut juga disalurkan kepada yang membutuhkan.
Jika setiap orang yang telah sukses di rantau mampu menahan diri dari godaan dan mampu membelanjakan hartanya kepada orang-orang yang membutuhkan maka ALLOH SWT pasti akan menjaganya dari kejatuhan dan kebangkrutan.
Kejatuhan atau kebangkrutan ekonomi memang sakit dan pahit namun akan lebih sakit dan pahit jika seseorang mengalami kemerosotan akhlaq setelah menikmati harta yang berlimpah.Oleh karena itu banyaklah bersyukur agar terhindar dari Adzab ALLOH yang pedih.
Tidak sedikit manusia yang jatuh moral dan akhlaknya setelah sukses merantau.Hal tersebut bisa terjadi karena niat yang salah dan kufur terhadap nikmat yang telah ALLOH berikan sehingga suatu saat nanti hidupnya akan berujung penyesalan jika tidak ditaubati.
Oleh karena itu, sebagai manusia yang beragama dan percaya terhadap adanya ALLOH SWT kita harus yakin bahwa kesuksesan yang kita raih di perantauan hanyalah titipan sekaligus ujian apakah kita benar-benar mempersungguh ketaqwaan kita terhadap ALLOH SWT.
Berlimpahnya harta yang kita miliki bukanlah sebuah sukses karena harta bukanlah tujuan yang utama.Kesuksesan yang hakiki adalah ketika seseorang dapat meraih KHUSNUL KHOTIMAH ketika wafatnya.Semoga ALLOH selalu menjaga dan melindungi diri kita dari sifat kufur dan takabur terhadap harta.Aamiin.WallohuA’lamBishowab.Semoga Bermanfaat.

@GiyatYunianto
081381852400