Jumat, 31 Oktober 2014

Kepuasan itu Tidak Mudah Dicari

Hobby mengoleksi barang antik memang relatif terbilang mahal, mengapa disebut demikian?,karena barang tersebut umumnya sulit didapat di pasaran dan biasanya hanya orang-orang tertentu saja yang “kuat” untuk memburunya.
Kepuasan memang tidak dapat dibeli atau dinilai dengan uang, tidak sedikit orang berpunya yang merogoh koceknya hingga puluhan juta atau bahkan miliaran hanya untuk memperoleh sebuah barang yang langka atau hanya sedikit jumlahnya yang beredar di dunia.
Bagi orang kebanyakan hal tersebut mungkin dianggap mubadzir atau perbuatan yang sia-sia.Karena untuk apa “membuang” uang puluhan juta atau bahkan miliaran hanya untuk memperoleh benda mati yang biasanya hanya dipajang di dalam rumah.
Jiwa seorang kolektor memang berbeda dengan jiwa seorang relawan, meskipun terkadang seorang kolektor juga bisa menjadi relawan.Contohnya adalah kolektor benda - benda sejarah seperti buku-buku kuno, naskah-naskah zaman kerajaan dan benda-benda zaman purbakala.
Dengan mengoleksi buku, naskah dan benda-benda sejarah lainnya berarti orang tersebut telah memuaskan dirinya dan memuaskan masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai sejarah dan bukti -bukti peninggalannya.
Selain kepuasan, kolektor benda sejarah juga memiliki kepedulian terhadap kelestarian benda-benda sejarah yang saat ini nyaris punah.Sulit sekali mencari orang yang memiliki kepedulian terhadap kelangsungan hidup benda-benda sejarah.
Pemerintah seharusnya memberikan perhatian terhadap orang-orang yang mengoleksi barang - barang antik namun bernilai sejarah tinggi.Perhatian tersebut dapat diberikan melalui anggaran pemeliharaan benda-benda bersejarah.
Karena barang-barang antik yang mengandung nilai sejarah tinggi tidak boleh dirawat oleh orang yang bukan ahlinya.Jika barang - barang antik tersebut “dipegang” oleh orang sembarangan, kemungkinan besar barang tersebut akan beralih ke negara lain.
Barang antik memang unik dan semakin unik akan semakin menarik.Bersyukurlah pada mereka yang diberikan materi berlebih sehingga dapat memburunya hingga ke luar negeri.Semoga ALLOH SWT memberikan kekuatan jasmani dan rohani pada mereka yang memburu dan mengoleksi barang antik.WallohuA’lambiShowab.

@GiyatYunianto
081381852400

Jumat, 24 Oktober 2014

Kemungkinan Itu Pasti Ada

Mudik merupakan tradisi bangsa Indonesia yang dilakukan setiap tahun.Menjelang akhir bulan suci Romadhon biasanya orang-orang yang tinggal di perantauan sudah mempersiapkan diri untuk mudik ke kampung halaman mereka.
Masyarakat Indonesia terutama bagi mereka yang memeluk agama Islam memanfaatkan momen lebaran untuk bersilaturrahim kepada orang tua dan kerabat mereka yang tinggal di kampung.
Berbagai macam moda transportasi dapat digunakan untuk mudik mulai dari kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat, bus antar kota, kereta api, kapal laut dan pesawat terbang.
Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Kementerian Perhubungan telah berusaha dengan sebaik-baiknya untuk menyediakan transportasi umum bagi masyarakat yang ingin mudik.
Bahkan Kapolri Jenderal (pol) Timur Pradopo telah menghimbau kepada masyarakat agar jangan mudik dengan menggunakan sepeda motor karena sangat berbahaya dan rawan akan kecelakaan lalu lintas.
P.T KAI juga telah berusaha membatasi jumlah penumpang berdiri dan memberantas calo dengan cara penggunaan KTP dan atau Kartu Keluarga kepada para penumpang yang hendak membeli tiket.
Dinas Perhubungan (Dishub) bekerjasama dengan pihak kepolisian dan Perusahaan Bus antarkota juga telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para supir bus sebelum melakukan perjalanan.
Apa yang telah dilakukan oleh P.T Kereta Api Indonesia, Dinas Perhubungan dan Kepolisian merupakan upaya untuk mewujudkan mudik yang aman dan nyaman bagi masyarakat.
Masyarakat berhak memilih ingin mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum.Pemerintah telah berupaya keras agar masyarakat dapat melaksanakan mudik dengan aman dan nyaman.
Namun, semua itu bukanlah perkara mudah karena memang tidak mudah melayani jutaan orang dalam waktu yang bersamaan.Berdo’a dan berikhtiar kepada ALLOH SWT merupakan cara yang ampuh untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan

@GiyatYunianto
081381852400

Minggu, 19 Oktober 2014

Satu Minggu Yang Tak Terlupakan

Saya tidak lahir di Jawa Timur tetapi lahir di Jakarta dan orang tua saya pun bukan berasal dari Jawa Timur, Ayah saya berasal dari Bantul, Jogjakarta dan Ibu berasal dari Kebumen.Setiap menjelang hari raya Idul Fitri kami sekeluarga selalu menyempatkan untuk pulang kampung.
Sejak lahir hingga kelas 3 SMA saya belum pernah sekalipun menginjakkan kaki di Jawa Timur,Alhamdulillah keinginan saya untuk menginjakkan kaki di Jawa Timur terkabul begitu saya lulus SMA, tepatnya ketika saya telah selesai menjalani Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) pada tahun 1999.
Di rumah saya memiliki beberapa orang teman yang berasal dari Malang,Jawa Timur.Mereka merupakan teman-teman baik saya yang tinggal di musholla dekat rumah saya.Mereka sangat ramah dan enak bila diajak ngobrol tentang berbagai hal.
Awalnya saya ragu-ragu dan malu jika saya ingin sekali liburan ke kota Malang, Jawa Timur.Alhamdulillah, berkat sedikit kenekatan akhirnya saya diizinkan orang tua saya untuk pergi ke Malang.Sebelumnya saya hanya mengetahui kota Malang dari televisi dan teman-teman saya.
Saya berangkat dari Stasiun pasar senen dengan menggunakan kereta kertajaya pada pukul 15.30 bersama teman saya yang bernama Rudi.Keesokan paginya saya tiba di Surabaya dan langsung menuju terminal bungurasih untuk naik bus menuju kota Malang.
Sepanjang jalan tidak henti-hentinya saya bersyukur karena tidak saya duga sebelumnya kalau akhirnya dapat berjalan-jalan ke kota Malang.Kira-kira pukul 2 siang saya sampai di terminal Arjosari kota Malang.Udara yang dingin sangat terasa begitu sampai di kota Malang.
Dengan mobil angkot khas kota Malang saya langsung meluncur menuju rumah teman saya yang berada di Jalan Cumi-cumi.Maaf, saya tak ingat kelurahan dan kecamatannya karena sudah 12 tahun yang lalu saya ke sana.Setelah tiba di rumah teman, saya langsung mandi dan istirahat.
Meskipun bukan saudara dan hanya “sekedar” teman, saya sangat terkesan sekali dengan penyambutan dan pelayanan yang diberikan.Malam harinya saya langsung diajak berkeliling kota Malang,cukup dingin memang, karena saya tidak mengenakan jaket dan hanya memakai celana pendek.
Meskipun hanya seminggu di kota Malang, pengalaman tersebut selalu saya ingat sampai saat ini.Karena setelah kunjungan 12 tahun lalu, sampai saat ini saya belum pernah berkunjung kembali ke Jawa Timur.Mudah-mudahan saya bisa berkunjung kembali dan menikmati objek wisata yang belum pernah saya kunjungi di Jawa Timur…Aamiin…
@GiyatYunianto
081381852400

Jumat, 17 Oktober 2014

Bahasa Indonesia Sedang Di"Uji"

Indonesia memang negeri yang luar biasa, selain karena luas wilayahnya, seni budayanya dan suku bangsanya, tak ketinggalan dan yang paling membuat takjub bangsa lain adalah keanekaragaman bahasa daerahnya yang sulit dihitung dengan jari.
Oleh karena itu sebagai bangsa kita wajib mensyukuri nikmat yang diberikan oleh ALLOH SWT, nikmat yang belum pernah dimiliki oleh bangsa lain.Insya ALLOH hanya bangsa Indonesia yang dikaruniai nikmat yang luar biasa ini.
Patut disayangkan jika semakin tahun, semakin bulan dan semakin hari.Bahasa Indonesia yang kita gunakan sudah semakin terpinggirkan.Rasanya sulit mencari orang Indonesia yang dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Hal ini dapat kita buktikan dengan rendahnya kesadaran berbahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan para pejabat yang tampil dalam wawancara di televisi.Mereka lebih suka dan bangga bila bahasa yang mereka gunakan lebih banyak bahasa asingnya.
Apalagi di era kesejagadan sekarang ini dimana segala hal yang berbau asing telah masuk ke dalam bilik rumah - rumah kita dengan tanpa batas dan sangat sulit untuk kita bendung.Belum lagi dengan banyaknya artis yang banyak menggunakan bahasa “gado-gado” bila tampil di televisi.
Seharusnya pemerintah memberikan penghargaan kepada media atau tayangan yang telah berusaha memberikan atau menyuguhkan program dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga akan memicu program lainnya untuk berbuat yang lebih baik.
Masalah yang dihadapi bahasa Indonesia memang sangat kompleks, karena dalam kehidupan sehari-haripun jika kita menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sering dikatakan tidak gaul atau tidak mengikuti perkembangan zaman.
Padahal banyak orang asing yang dengan sungguh-sungguh memperdalam dan atau mempelajari bahasa Indonesia dengan sungguh-sungguh dan dengan senang hati.Sebagai bangsa Indonesia saya turut bangga karena ternyata bahasa kita mempunyai nilai di mata mereka.
Semoga dengan adanya bulan bahasa ini dapat membuat bangsa Indonesia lebih terpacu untuk memperbaiki dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar serta tanpa paksaan.Karena siapa lagi yang akan memajukan bahasa kita selain kita sendiri.
 
@GiyatYunianto
081381852400

Senin, 13 Oktober 2014

Sepi,Sepi dan Sepi

Di penghujung Ramadhan
Gema takbir saling bersahutan
Jalan - jalan penuh keramaian
Apalagi pusat perbelanjaan…
Di akhir Ramadhan
Suara bedug saling beriringan
Menyambut hari kemenangan
Bagi mereka yang lulus ujian
Di awal Ramadhan
Semua Mesjid berhimpitan
Menyambut jama’ah yang kegirangan
Bersuka cita menyambut Ramadhan
Di akhir Ramadhan
Semua Mesjid takbiran
Tetapi tak berdesakan
Seperti awal Ramadhan
Aku menjadi Heran
Mengapa setelah Lebaran
Mesjid kesepian
Berbeda dengan pasar swalayan
Bukan Hikmah Ramadhan
Agar kamu sekalian
Menjadi orang yang berIMAN
Bukan orang yang kelayapan
Apakah ini hikmah Ramadhan?
Beginikah tujuan Lebaran?
Kalau memang kita lulus UJIAN
Mengapa pasar swalayan jadi pelampiasan
Semoga kita semua terhindar dari hal-hal yang sia-sia…Aamiiin….

@GiyatYunianto
081381852400

Jumat, 10 Oktober 2014

Berikhtiar Agar Bisa Bertemu

Tiga puluh hari sudah..
Berpanas-panas dalam ibadah..
Menahan lapar dan dahaga
Demi satu tujuan nan mulia..
Apalagi kalo bukan pengampunan Ilahi
Tetapi semua itu cuma ALLOH yang tahu
Kita semua tidak tahu
Pahala sebesar apa yang kita dapat nanti
Indonesia patut bahagia
Karena negerinya tidak seperti rohingya
Andai negeri kita seperti rohingya
Tidak mungkin kita dapat upacara
Alhamdulillah kita punya Ramadhan
Ada malam yang lebih baik dari seribu bulan
Rugilah kita kalo terlewatkan
Apalagi kalo kita ketiduran
Andaikan tak ada Ramadhan
Tak mungkin kita berLebaran
Andaikan tak ada lebaran
Tak mungkin kita maaf-maafan
“Met Lebaran” ya Kawan
Semoga kita dipertemukan..
pada Ramadhan tahun depan

@GiyatYunianto
081381852400

Rabu, 08 Oktober 2014

Penderitaan Mudik Hanya Sementara

Mudik tahun ini memang berbeda dengan cerita mudik 20 tahun yang lalu, terutama bagi mereka yang mencintai jasa transportasi kereta api.Sudah menjadi rahasia umum terutama bagi mereka yang menggemari kereta api ekonomi.
Sebelum pihak P.T.KAI melakukan pembatasan penumpang seperti sekarang ini, suasana mudik jelas jauh berbeda.Biasanya tujuh hari menjelang Hari raya idul fitri dan tujuh hari sesudahnya pihak P.T KAI telah memasang pengumuman bebas tempat duduk bagi pengguna K.A Ekonomi
Kira - kira ketika usia saya masih 8 tahun saya dapat merasakan mudik yang penuh penderitaan.Ketika itu kereta hanya berisi 4 gerbong dan berangkat dari stasiun tanjung priuk, karena kebetulan teman ibu saya ada yang menjadi pegawai stasiun tanjung priuk jadi kami sekeluarga menginap dulu di rumah mereka.
Sudah dapat dipastikan betapa sesaknya kereta tersebut, karena beban penumpang yang teramat berat.Kereta Api Ekonomi yang sembilan gerbong saja sesaknya luar biasa apalagi yang hanya berjumlah empat gerbong.
Sebagian besar orang mengira bahwa pulang kampung setelah selesai sholat idul fitri tidak akan penuh sesak seperti sebelum sholat ied.Ternyata setelah saya alami semua itu tidaklah benar karena saya pernah tidak jadi mudik karena kereta yang akan saya naiki penuhnya bukan main.
Ketika itu saya hendak berangkat ke kampung melalui stasiun tanah abang karena akan naik kereta bengawan.Tapi untung tak dapat diraih dan malangpun tak dapat ditolak karena seluruh tempat duduk dan bahkan kereta makanpun sudah dipenuhi oleh para penumpang.
Dan yang terakhir setahun yang lalu atau lebaran tahun 2011 dimana saya batal mudik karena waktu itu P.T KAI telah menerapkan peraturan yang membatasi jumlah penumpang berdiri dan seluruh tiket kereta api ekonomi untuk jurusan jawa tengah, jogja dan jawa timur telah habis terjual.
Memang saya tidak pernah melakukan pemesanan terlebih dahulu jika ingin mudik.Karena memang saya tidak pernah merencanakan jika ingin mudik.Hal inilah yang membuat saya harus berpikir ulang jika ingin mudik dengan menggunakan armada favorit saya kereta api.
Biar bagaimanapun juga saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh P.T.KAI karena telah berusaha melayani penumpang dengan sebaik-baiknya.Insya ALLOH jika ada rezeqi yang berlimpah saya akan berusaha untuk naik Kereta Api Eksekutif…Aamiin…

@GiyatYunianto
081381852400

Minggu, 05 Oktober 2014

Jadi WNI itu Harus Optimis

Bercerita tentang kemerdekaan, nasionalisme dan kebangsaan Indonesia memang tak ada habisnya.Setiap hari kita bisa melihat nasionalisme dan kebanggaan warga negara Indonesia di pemberitaan televisi maupun jenis media lainnya.
Biar pun korupsi merajalela saya tetap bangga menjadi WNI karena ternyata masih banyak orang - orang yang mempunyai integritas untuk memberantas korupsi meskipun banyak rintangan, teror dan ancaman yang mengganggu kinerja mereka.
Saya sangat mengapresiasi KPK yang telah berusaha keras mengungkap kasus korupsi utamanya kasus korupsi pengadaan Simulator SIM yang melibatkan Korlantas Polri.Saya berharap KPK tetap berjuang mengungkap tuntas dalang dibalik korupsi tersebut.
Sudah menjadi rahasia umum jika sangat sulit mengungkap korupsi yang melibatkan Polri apalagi para jenderalnya.Perjuangan KPK patut diapresiasi karena tidak mudah menghadapi tekanan dan ancaman dari aparat yang bersinergi untuk menghalang-halangi.
Meskipun tidak kuliah di UGM tapi saya senang dengan perjuangan Eko Nur Cahyo Pratomo yang mendapatkan kesempatan untuk mewujudkan mimpinya menjadi ahli kimia walaupun beliau berasal dari keluarga miskin.
Tidak mudah memang bagi orang miskin seperti Eko untuk melanjutkan kuliah di kampus ternama yang terletak di propinsi DIY tersebut jika tidak berjuang secara maksimal.Karena siapapun tahu jika ingin kuliah pastilah harus mempunyai modal yang besar.
Begitu juga dengan para siswa sekolah master di Depok, yang beberapa di antaranya diterima di perguruan tinggi negeri.Mereka harus berjuang dengan susah payah untuk menggapai mimpi mereka dan membuktikan bahwa meskipun sekolah mereka terletak di belakang terminal, kemampuan mereka patut diperhitungkan.
Baik Eko maupun siswa sekolah master merupakan contoh bahwa mereka masih memiliki jiwa nasionalisme dan kebanggaan terhadap tanah air mereka, dan mereka tidak pernah sekalipun putus asa untuk berjuang menggapai kemerdekaan dan lepas dari belenggu kemiskinan.
Begitu juga dengan para penyidik KPK yang tengah berjuang keras untuk membasmi korupsi.perjuangan mereka harus kita dukung karena siapa lagi yang dapat kita percaya untuk memberantas korupsi?Mudah-mudahan uang dari para koruptor tersebut dapat disita oleh negara dan dapat dipergunakan untuk membiayai pendidikan Eko, siswa sekolah master dan siswa miskin lainnya.Semoga Indonesia dapat menjadi negara yang adil dan makmur.Aamiin.

@GiyatYunianto
081381852400

Rabu, 01 Oktober 2014

Banyak Perbaikan Jika Masih Diperlukan

Dunia kampus memang berbeda dengan dunia sekolah,oleh karena itu diperlukan masa orientasi agar para calon mahasiswa dapat mengenal lebih dekat mengenai seluk beluk kehidupan kampus.
Pada masa orientasi tersebut para calon mahasiswa juga diharapkan mampu mengubah cara berpikir mereka menjadi lebih dewasa.Kemandirian sangat ditekankan pada masa orientasi tersebut.
Para calon mahasiswa harus mengerjakan segala sesuatunya secara mandiri karena para calon mahasiswa tersebut bukanlah anak sekolah yang selalu meminta bantuan kepada orang tua mereka setiap ada persoalan.
Masa orientasi juga merupakan wadah berinteraksi dengan para calon mahasiswa lainnya.Karena pada masa itu seluruh calon mahasiswa baru dikumpulkan menjadi satu kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok.
Dari kelompok tersebut kita dapat saling mengenal karakter, asal daerah, asal sekolah dan bahkan jumlah keluarga calon mahasiswa lain.Dengan adanya perkenalan tersebut diharapkan para calon mahasiswa dapat terbuka cara berpikirnya.
Masa orientasi juga melatih mental calon mahasiswa agar menjadi tangguh dan pantang mengeluh dalam menghadapi rintangan dan cobaan selama menempuh pendidikan pada kampus tersebut.
Akan tetapi pada perkembangannya masa orientasi telah mengalami perubahan.Sebagian besar calon mahasiswa menjadi takut bila mendengar kalimat “masa orientasi”.Mereka takut akan dijadikan “bulan-bulanan”oleh para senior mereka.
Terkadang beberapa oknum senior sering menjadikan “masa orientasi” sebagai ajang balas dendam mereka.Hal inilah yang dikeluhkan oleh para orang tua dan para pendidik.Bahkan sering menimbulkan jatuhnya korban.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan wajib mengawasi sekaligus memberikan arahan yang jelas kepada seluruh perguruan tinggi baik negeri maupun swasta agar menyelenggarakan masa orientasi dengan baik dan benar serta tanpa kekerasan.

@GiyatYunianto
081381852400