Minggu, 26 Juli 2015

Waspadai Kian "Musnah"nya Lahan "Kebutuhan Pokok"


Kebutuhan pokok merupakan kebutuhan yang sangat dibutuhkan, baik itu kaya maupun miskin pasti membutuhkannya.Rasanya hanya orang miskin saja yang waspada akan kenaikan harga kebutuhan pokok.
Sedangkan bagi orang kaya sangat mustahil jika mereka mewaspadai kenaikan harga kebutuhan pokok.Mengapa begitu ?,sudah pasti karena pendapatan mereka berbeda dan gaya hidup merekapun tidaklah sama.
Bagi orang yang berpendapatan di bawah Upah Minimum Regional (UMR) sudah pasti akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok meskipun tidak ada kenaikan harga.Tetapi bagi orang yang berpenghasilan tinggi sudah pasti tak ada masalah.
Dalam hal ini pemerintah wajib melindungi orang-orang yang berpenghasilan rendah agar mampu menjangkau harga-harga kebutuhan pokok.Karena jumlah orang yang berpenghasilan rendah pasti lebih banyak.
Mengapa pemerintah perlu turun tangan dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok?, karena dikhawatirkan gejolak sosial akan terjadi di masyarakat dan bila itu terjadi pasti akan sulit untuk meredamnya.
Mau tidak mau, suka atau tidak suka kenaikan harga kebutuhan pokok pasti terjadi.Dan kita tidak bisa menyalahkan pemerintah atas hal tersebut.Sebagai warga negara yang baik kita harus berani menghadapi apapun yang terjadi di negara ini.
Kian sempitnya lahan pertanian juga merupakan salah satu faktor utama melonjaknya harga kebutuhan pokok.Karena lahan yang dulunya menghasilkan berbagai macam jenis makanan kini sudah berubah menjadi bangunan. Dalam hal ini pemerintah harus tegas untuk menekan alih fungsi lahan pertanian.Ketegasan pemerintah sangat diperlukan jika di kemudian hari Indonesia tidak ingin mengalami krisis pangan. Sebagai manusia yang percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa kenaikan harga kebutuhan pokok merupakan cobaan sekaligus ujian yang harus kita lewati dan kita harus yakin bahwa badai pasti berlalu.WallohuA'lamBishowab. 
@GiyatYunianto
081381852400

Selasa, 21 Juli 2015

Harus Optimis Meskipun Tidak Mungkin

Sulit rasanya atau mustahil bila membayangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai dapat terbebas dari korupsi.Mengapa mustahil?Karena bukan rahasia umum lagi jika persebaran budaya korupsi ternyata sudah mengakar ke seluruh sendi kehidupan rakyat Indonesia. Memang tidak ada yang mustahil di dunia ini jika kita mau berusaha sekuat tenaga mewujudkan sesuatu yang kita impikan di kemudian hari akan menjadi kenyataan.Sudah barang tentu bukan hanya tenaga saja yang akan kita gunakan tapi juga do'a, pikiran dan membangun sistem yang transparan. Maraknya budaya korupsi tidak terlepas dari ketidaktegasan para pemimpin kita.Kita dapat melihat negara lain yang serius dalam memberantas korupsi.Mereka tidak segan memecat kepala polisi yang terlibat kasus korupsi  di negaranya. Masyarakat harus terus didengungkan dan dikobarkan semangat anti korupsi agar dalam diri mereka sifat anti korupsi tersebut dapat dikikis habis hingga ke akar-akarnya.Para pemimpin dan pejabat kita juga akan berpikir ulang jika akan melakukan tindak pidana korupsi. Maraknya aksi unjuk rasa di berbagai daerah merupakan cerminan bahwa masyarakat Indonesia sudah tidak dapat dibohongi lagi dengan sandiwara para penegak hukum. Masyarakat sudah cerdas dalam melihat segala persoalan hukum dan ketidak adilan yang membelenggu mereka. Untuk memerangi korupsi memang tidak cukup dengan basa-basi dan himbauan namun kesadaran anti korupsi perlu dibangun sejak dini agar anak cucu kita di masa yang akan datang dapat menikmati kehidupan yang berkeadilan. Sejak masih kecil kita harus membiasakan pada anak kita untuk menghindari mencontek saat mengerjakan soal di sekolah.Dengan begitu anak kita akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan Insya ALLOH mampu menjadi pemimpin yang amanah. Setelah mengajarkan anak kita untuk menghindari mencontek selanjutnya kita harus mengajarkan anak kita untuk menghindari plagiat dalam berkarya.Hal ini penting karena saat ini banyak sekali muncul hasil karya yang setelah diselidiki ternyata hasil plagiat. Setelah menghindari mencontek dan plagiat, kita juga harus mengajarkan berani mengakui kesalahan jika memang melakukannya.Kita sering menyaksikan para pejabat yang sering berkelit meskipun sudah ada bukti yang kuat. Korupsi yang sudah membudaya dan merajalela memang harus kita lawan dengan budaya anti korupsi yang fundamental dan sistematis.Kita harus bangkit dan lawan semua tindakan korupsi yang menyengsarakan dan merugikan bangsa dan Negara.

@GiyatYuniantoH
081381852400

Senin, 20 Juli 2015

Bukan UU nya Bung, Tapi Implementasinya

Minuman Keras memang berbahaya dan peredarannya sangat mengkhawatirkan terutama di kalangan generasi muda.Tetapi bukan berarti harus tergesa-gesa untuk membuat Rancangan Undang-Undangnya.DPR telah cukup banyak menghasilkan Undang-undang tetapi dalam pelaksanaannya sering tidak diiringi dengan pengawasan yang ketat. Akibatnya banyak dari Undang-undang tersebut yang hanya menjadi macan ompong.Citra anggota DPR sedang terpuruk di mata masyarakat akibat ulah atau perilaku anggotanya yang sering kunjungan kerja ke luar negeri hingga menghabiskan uang negara yang tidak sedikit ditambah lagi dengan banyaknya anggota dewan yang bolos pada saat sidang. Sudah saatnya para anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat lebih fokus memperbaiki tingkah laku mereka yang membuat masyarakat kecewa ketimbang membuat rancangan Undang-Undang tentang minuman keras yang sudah pasti akan mengeluarkan uang negara yang jumlahnya cukup besar dan hasilnyapun belum tentu memuaskan.

@GiyatYunianto
 081381852400

Senin, 13 Juli 2015

Tak Mudah Jadi Orang Jakarta

Banjir dan macet adalah dua hal yang sangat identik dengan Ibukota negara kesatuan Republik Indonesia Jakarta.Rasanya dua hal tersebut akan terus melekat sampai kapanpun di benak seluruh penduduk Jakarta.
Mustahil rasanya jika banjir dan macet dapat hilang atau pergi dari ibukota yang kita cintai ini.Setiap musim hujan tiba pemerintah pasti sudah mengumandangkan waspada banjir dan apel siaga untuk menghadapinya.
Tetapi bila musim hujan telah lewat pemerintah seakan lupa dan tidak mengantisipasinya lebih dini dan intensif.Sudah saatnya waspada akan banjir selalu didengungkan tidak hanya saat musim hujan.
Hal ini penting karena siklus banjir tahunan terjadi karena pada saat musim kemarau kita sering mengabaikan lingkungan seperti membuang sampah ke sungai dan mengabaikan kebersihan drainase.
Bukan hal mudah memang untuk mengubah watak penduduk Jakarta yang sangat heterogen.Tetapi jika pemerintah serius Insya ALLOH warga Jakarta akan mendukung penuh seluruh program pemerintah.
Memenuhi kebutuhan 30 persen Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan salah satu syarat jika Jakarta tidak ingin terkena siklus banjir tahunan.Pemerintah harus tegas untuk menghentikan pembangunan yang berada pada jalur hijau.
Program kerja bakti juga harus digalakkan kembali di setiap RT yang berada di wilayah provinsi DKI Jakarta.Setiap warga ibukota harus diasah kepekaannya terhadap lingkungan agar tercipta lingkungan yang aman, nyaman, bersih dan manusiawi.
Pemerintah juga harus memberikan penghargaan kepada RT, RW, kelurahan dan kecamatan yang mampu menjaga kebersihan wilayahnya.Hal ini penting agar setiap warga terpacu untuk selalu menjaga kebersihan wilayahnya setiap saat. Banjir merupakan sebuah musibah yang tidak dapat kita hindari.Namun dengan kesungguhan dan usaha yang optimal Insya ALLOH Ibukota negara Republik Indonesia yang kita cintai ini akan terhindar dari siklus banjir tahunan yang selalu menghantui seluruh penduduk Jakarta.

@GiyatYunianto
 081381852400

Rabu, 08 Juli 2015

Tak Mudah Cari Yang Gak Bobrok


Sebagai seorang pejabat publik seharusnya Bupati Garut Aceng HM Fikri menjadi teladan bagi masyarakat Garut dan dapat menilai dirinya sendiri apakah pantas seorang bupati menikahi seorang perempuan hanya dalam waktu empat hari.Tindakan Aceng HM Fikri merupakan tindakan semena-mena bahkan dholim sehingga sangat pantas jika warga Garut berunjukrasa menuntut agar Aceng HM Fikri mundur sebagai Bupati Garut.
Apa yang telah dilakukan Aceng HM Fikri merupakan contoh tidak terpuji dari seorang pejabat.Silau akan harta, tahta dan wanita merupakan kesalahan terbesar.Jika Aceng HM Fikri bersungguh-sungguh ingin membangun Garut menjadi lebih baik seharusnya beliau fokus pada pekerjaannya dan tidak memikirkan kepuasan pribadi.Rakyat Garut pasti akan senang jika pemimpinnya dikenal karena prestasi dan bukan karena masalah pribadi. Agar tidak memperkeruh suasana sudah seharusnya Aceng HM Fikri mengajukan pengunduran diri.Hal ini juga dapat dijadikan pembelajaran bagi daerah lain agar memilih pemimpin yang mampu menjunjung tinggi moral dan etika.Jika seorang pemimpin mampu menjunjung tinggi moral dan etika maka Insya ALLOH dia akan mampu menyejahterakan rakyatnya.
081381852400

Jumat, 03 Juli 2015

Kekuatan Umat

Republika,Jum'at 26 Juni 2015
@GiyatYunianto
081381852400