giyatyunianto17
Senin, 23 Februari 2015
Kamis, 19 Februari 2015
BPK Harus Jujur dan Terbuka
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
merupakan lembaga tinggi negara yang tugasnya adalah mengaudit atau
memeriksa keuangan negara.Sudah barang tentu para anggota BPK adalah
orang yang berkomitmen dan tidak mudah diintervensi oleh pihak manapun.
Sangat disayangkan jika lembaga tinggi negara seperti BPK mudah
sekali diintervensi dalam membuat laporan hasil auditnya.Seluruh
masyarakat Indonesia sudah tidak bisa dibohongi lagi karena saat ini
bukan saatnya lagi berdusta.
Seluruh elemen masyarakat pasti
akan mengecam dengan keras jika BPK berdusta dalam laporan hasil
auditnya.Masyarakat tidak akan rela jika uang yang telah mereka bayarkan
melalui pajak dihabiskan untuk menutupi kedustaan.
Seharusnya presiden turun tangan jika melihat adanya ketidakberesan
dalam laporan hasil audit BPK.Karena jika dibiarkan kepercayaan rakyat
kepada BPK akan terus menurun dan bukan tidak mungkin unjuk rasa
besar-besaran akan terjadi tidak lama lagi.
Jika presiden benar-benar serius dalam memberantas korupsi sudah
seharusnya presiden memperkuat BPK dan KPK agar kedua lembaga tersebut
tidak mudah diintervensi apalagi diintimidasi.
Memberantas korupsi memang bukan perkara mudah.Kita harus mengerahkan
seluruh pikiran, tenaga dan do’a untuk mengalahkannya.Sama dengan kita
menghadapi penjajah untuk merebut kemerdekaan kita.Untuk itu kita harus menekankan kejujuran dan keterbukaan pada Badan Pemeriksa Keuangan agar transparan dalam memberikan Laporan hasil audit investigasi proyek Hambalang.
Seluruh elemen bangsa harus bersatu padu untuk memberikan dukungan moral pada BPK agar mau mengungkap hasil investigasinya secara jujur, transparan dan bertanggung jawab.
Biar bagaimanapun juga proyek Hambalang merupakan proyek yang menggunakan uang negara.Dan setiap uang negara harus dipertanggungjawabkan penggunaannya kepada rakyat.
Semoga ALLOH SWT memberikan kekuatan pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia agar mampu melaporkan hasil investigasinya secara jujur, transparan dan bertanggung jawab dan semoga BPK tidak berubah menjadi Badan Pendusta Keuangan. WallohuA’lamBishowab.
@GiyatYunianto
081381852400
Senin, 16 Februari 2015
Jumat, 13 Februari 2015
Jakarta Tak Bisa Dibohongi
Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Jakarta memang harus dipimpin oleh orang yang gesit, cerdas dan berani
ambil risiko dalam setiap kebijakan yang telah diputuskan.Karena
permasalahan kota Jakarta sudah teramat berat.
Masyarakat Jakarta sudah jenuh dengan kemacetan, kebanjiran dan
kriminalitas yang kian meningkat setiap harinya.Mereka juga jenuh dengan
tingkah polah para pemimpinnya yang hanya mengobral janji ketika
berkampanye.Masyarakat Jakarta menginginkan pemimpin yang bersahabat dan mudah ditemui.Mereka ingin memiliki pemimpin yang mau dan berani turun ke kampung-kampung kumuh agar dapat melihat dan merasakan kesulitan serta penderitaan mereka.
Menyelesaikan permasalahan Jakarta memang tidak semudah membalikkan telapak tangan atau hanya dalam seratus hari, Tetapi jika pemimpin tersebut memiliki karakter yang kuat dan berkepribadian yang mengayomi bukan tidak mungkin segala permasalahan akan terurai secara perlahan-lahan.
Masyarakat Jakarta bukanlah masyarakat yang bodoh.Mereka sudah cerdas dan mampu membedakan pemimpin yang benar-benar berpihak pada rakyat dan pemimpin yang hanya mementingkan golongan atau partainya saja
Pemilihan gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta telah membuktikan bahwa banyaknya partai pendukung bukanlah jaminan akan memenangkan pemilihan.Hal ini merupakan tamparan keras bagi para elite partai politik bahwa rakyat memang tidak bisa dibohongi.
Terpilihnya Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama sebagai Gubernur dan Wakil gubernur DKI Jakarta yang notabene bukanlah orang asli Jakarta membuktikan bahwa orang yang memimpin DKI Jakarta tidaklah harus orang Betawi.
Penduduk Jakarta terdiri dari beraneka ragam suku bangsa dan Jakarta bukanlah milik orang betawi saja sehingga jika ada seorang putera terbaik bangsa yang ingin memimpin Jakarta ke arah yang lebih baik meskipun bukan dari suku betawi seluruh warga Jakarta harus siap mendukungnya.
Banyak hikmah yang bisa kita petik dari Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta, diantaranya untuk menjadi pemimpin yang dicintai oleh rakyat tidak perlu didukung oleh banyaknya jumlah parpol yang memberi dukungan.
Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama merupakan putera terbaik bangsa yang berhasil memimpin daerahnya masing-masing.Sudah saatnya Jakarta dipimpin oleh orang-orang yang mau bekerja keras dan berpihak pada rakyat kecil.Insya ALLOH Jakarta akan menjadi kota yang indah, nyaman dan manusiawi di masa yang akan datang.Wallohu A’lam Bishowab.
@GiyatYunianto
081381852400
Sabtu, 07 Februari 2015
Rabu, 04 Februari 2015
Tarif Parkir Wajib Naik
Kemacetan di DKI Jakarta memang sangat parah dan salah satu penyumbang terbesar kemacetan adalah maraknya kendaraan pribadi yang lalu lalang di Ibukota.Masyarakat dari kalangan menengah atas enggan untuk menggunakan kendaraan umum karena dianggap kurang layak dan manusiawi.Banyaknya kendaraan pribadi yang parkir di bahu jalan juga penyebab parahnya macet Jakarta.
Apa yang dilakukan pemerintah provinsi
DKI Jakarta dengan menaikkan tarif parkir untuk membatasi penggunaan
kendaraan pribadi di Ibukota merupakan salah satu kebijakan yang tepat,
karena diharapkan masyarakat akan berpikir ulang jika bepergian dengan
kendaraan pribadi dan tidak sembarangan parkir di bahu jalan.Jalan raya
pun diharapkan akan lebih lengang sehingga polusi udara di ibukota akan
sedikit berkurang.
Dana parkir yang telah terkumpul diharapkan
dapat dipergunakan dengan baik oleh Pemerintah provinsi DKI
Jakarta.Misalnya dengan memperbaiki infrastruktur jalan, menambah armada
transjakarta agar masyarakat tidak terlalu lama menunggu jika ingin
menaikinya.Insya ALLOH dengan itikad baik dan kerja keras Jakarta akan
terhindar dari kemacetan parah di masa yang akan datang. @GiyatYunianto
081381852400