Senin, 28 September 2015

Impian dan Kenyataan Upayakan Seiring Sejalan

Sudah menjadi hal yang wajar jika menjelang pergantian tahun setiap orang bermimpi dan berharap agar tahun berikutnya menjadi lebih baik dari tahun yang akan ditinggalkan.Optimis dalam menyongsong tahun baru memang diperlukan.

Setiap orang berhak bermimpi dan berharap yang lebih baik di tahun 2013, karena bermimpi dan berharap merupakan pekerjaan yang tidak mengeluarkan biaya bahkan tidak memerlukan tenaga yang berlebihan.

Evaluasi diri merupakan hal yang penting dilakukan oleh setiap manusia yang memiliki akal dan berpikiran maju ke depan.Hanya manusia bodoh dan tidak percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa saja yang tidak menyukai evaluasi diri.

Alangkah indahnya jika sebelum bermimpi dan berharap di tahun 2013 kita mensyukuri dahulu segala nikmat yang telah kita peroleh di tahun 2012 dan tahun-tahun sebelumnya.Karena ALLOH akan menambah nikmat jika kita bersyukur.

Namun sebaliknya jika kita kufur dan mengingkari nikmat yang telah ALLOH berikan, bencana, azab dan kegalauan dalam menghadapi kehidupan akan selalu berdekatan dengan diri kita.

Jika sudah pandai mensyukuri nikmat kemudian rajin mengevaluasi diri maka Insya ALLOH tindakan kita akan diarahkan oleh sang pencipta menjadi lebih baik dan impian serta harapan semakin menjadi kenyataan.

Sebagai manusia yang diberi akal sebaiknya kita harus semakin sering belajar dan pandai mengukur diri sehingga impian dan harapan di tahun 2013 tidak hanya menjadi angan-angan kosong belaka.

Sebaliknya kita juga tidak boleh takut dalam menentukan impian dan harapan.Biar bagaimanapun juga ALLOH tidak akan mengubah suatu kaum jika kaum tersebut tidak memiliki keinginan untuk mengubahnya.

Hidup ini hanya sekali, oleh karena itu manfaatkanlah hidup ini dengan sebaik-baiknya.Pergunakanlah waktu yang kita miliki dengan optimal agar tidak menyesal di hari kemudian.Semoga ALLOH selalu melindungi bangsa dan negara Indonesia dari bencana dan keterpurukan.

@GiyatYunianto
081381852400

Jumat, 25 September 2015

Pemerintah Biarkan Kejahatan

Republika, Jum'at 25 September 2015
@GiyatYunianto
081381852400

Jumat, 18 September 2015

Tak Ada Larangan

Republika, Jum'at 18 September 2015
@GiyatYunianto
081381852400

Senin, 14 September 2015

Aturan Tak Harus Populer

Kemacetan di provinsi DKI Jakarta memang sudah teramat parah, oleh karena itu tidak ada salahnya jika pemerintah provinsi DKI Jakarta mengeluarkan kebijakan yang "luar biasa" atau tidak populer di kalangan masyarakat Jakarta.Sudah saatnya pemerintah membatasi setiap kendaraan yang akan masuk wilayah Jakarta.

Setiap hari jalan protokol di ibukota negara kesatuan Republik Indonesia ini selalu dipadati oleh ribuan kendaraan bermotor setiap menitnya.Sedangkan pertumbuhan jalan tidak sebanding dengan bertambahnya kendaraan.Hal inilah yang menyebabkan kemacetan di Jakarta semakin hari semakin bertambah parah dan sudah pasti menimbulkan kerugian yang tidak sedikit.

Penerapan aturan 'ganjil-genap' pelat nomor kendaraan di jalan protokol Jakarta memang bukanlah perkara mudah.Namun peraturan ini perlu diterapkan guna menekan laju kendaraan yang akan masuk ibukota.Setiap kebijakan pasti akan menuai pro dan kontra tetapi jika hasil yang ditimbulkan berguna bagi kemaslahatan orang banyak tidak ada salahnya untuk dicoba.

@GiyatYunianto


Jumat, 11 September 2015

Utamakan Bangsa Sendiri

Republika, Jum'at 11 September 2015
@GiyatYunianto
081381852400

Senin, 07 September 2015

Sudah Kewajiban Pemerintah

Republika, Jum'at 28 Agustus 2015
@GiyatYunianto
081381852400