Tak Kreatif

Republika, Jum'at 15 Juni 2012
@GiyatYunianto
081381852400

Harus Dibantu

Republika, Jum'at 8 Juni 2012
@GiyatYunianto
081381852400

Foke, Gubernur yang Memalukan

Sebagai seorang yang pernah mengenyam pendidikan tinggi di luar negeri tidak selayaknya foke mengatakan tidak mengerti dengan apa yang dilakukannya.Mengacungkan jari tengah dengan bangga di atas sebuah panggung merupakan tindakan tidak terpuji.
Gubernur yang memimpin Jakarta adalah gubernur yang mengerti pergaulan bukan gubernur yang sok ikut - ikutan.Tidak mungkin rasanya jika selama belajar di luar negeri foke hanya berkutat dengan buku dan mustahil rasanya jika dia tidak mempunyai TV.
Sebagai orang yang mengaku orang “Jakarte Asli” tidak selayaknya foke bertindak “kampungan” dan kurang ajar.Dan seharusnya masyarakat sudah dapat menilai bahwa foke bukanlah orang yang “AHLI” memimpin Jakarta.
Apa jadinya Jakarta jika dipimpin oleh orang yang hanya TEBAL KUMIS tapi TIPIS HARGA DIRI, dengan mengacungkan jari tengah ke hadapan publik itu berarti foke mengajarkan kita bertindak provokatif dan arogan.
“Alhamdulillah” masyarakat Jakarta masih “memaklumi” perilaku beliau yang “pura-pura” tidak tahu, karena masyarakat Jakarta sesungguhnya adalah masyarakat yang tahu etika dan sopan santun serta bisa menahan diri akan “kebodohan” pemimpinnya.



081381852400

3 Tahun Blogger Bekasi,Insya ALLOH mampu mewujudkan perubahan

Bekasi memang kota yang penuh warna, hampir semua warna ada di kota ini.Sebagai kota di pinggiran ibukota Jakarta atau lebih kerennya disebut daerah penyangga ibukota, kota Bekasi memiliki peran yang sangat penting.

Tidak semua daerah memiliki masalah yang rumit seperti Bekasi.Setiap orang daerah yang berkunjung ke kota Bekasi pasti sepakat bahwa Bekasi merupakan kota yang panas, sumpek, macet dan ruwet.Tidak salah memang dan memang begitu keadaannya.

Sebagai warga Bekasi saya sangat prihatin melihat kota yang sudah saya tinggali sejak kelas 1 SD berubah menjadi kota yang tidak punya arah dan penuh sampah.Saya sangat mendambakan kota Bekasi seperti waktu saya menginjakkan kaki di kota ini pertama kali.

Tahun 1987 untuk kali pertama saya menginjakkan kaki di kota Bekasi mengikuti orang tua saya yang pindah rumah dari Cibubur,Jakarta Timur.Kurang lebih saya berusia 7 Tahun saat itu.Saat itu Bekasi memang belum begitu padat dan ruwet.

Air sungai dan air selokanpun masih terlihat jernih dan tidak pekat seperti sekarang ini.Dan yang lebih menyenangkan lagi saat itu hamparan sawah menghijau masih terhampar luas sehingga saya masih bisa bermain dengan riangnya.

Sangat disayangkan ternyata semua itu tinggal kenangan, Bekasi sekarang telah berubah menjadi angkuh dan arogan.Seluruh sawah yang menghampar hampir semuanya habis untuk perumahan dan kawasan pertokoan.

Kejernihan air sungai dan air selokan pun tidak kalah kotornya.Sulit rasanya membayangkan untuk membasuh wajah sehabis bermain di sawah dengan air sungai seperti waktu dulu.Belum lagi kemacetannya yang mengular.

Sangat mengerikan memang jika membayangkan anak-anak kita yang bersepeda di jalanan.Rasa khawatir pasti akan selalu menggelayut dalam benak kita jika menyaksikan arogansi pengendara sepeda motor yang melaju dengan kecepatan semaunya.

Sangat menyenangkan jika seandainya anak-anak sekolah mau mengendarai sepeda menuju sekolahnya.Tetapi mungkinkah itu terjadi di jalan-jalan kota Bekasi yang mayoritas pengendara motornya selalu menunjukkan arogansi.

Usia kota Bekasi memang masih terbilang muda dibanding kota-kota lainnya di Indonesia.Namun mengingat strategisnya letak kota Bekasi sudah seharusnya pemerintah Kota Bekasi serius dalam mengelola tata ruang kota Bekasi.

Setiap warga Bekasi pasti menginginkan kotanya menjadi hijau, nyaman dan aman.Pemerintah Kota Bekasi wajib menyediakan sejumlah taman kota seperti taman menteng dan taman suropati yang berada di Jakarta agar warga Bekasi dapat menghilangkan kepenatan. 

Pemerintah kota Bekasi juga harus menghentikan atau melakukan moratorium pembangunan mall, supermarket dan pusat pertokoan lainnya tujuannya tidak lain dan tidak bukan agar warga Bekasi terhindar dari kemacetan ketika melintas pertokoan tersebut.

Tidak mudah memang untuk mewujudkan perubahan yang mendasar dan sangat besar bagi kota Bekasi.Untuk itulah pemerintah kota Bekasi wajib menggandeng blogger Bekasi untuk bersama-sama mewujudkannya.

Usia 3 Tahun memang masih usia balita.Usia yang masih membutuhkan bimbingan dan kasih sayang dari orang tua dan manusia di sekelilingnya.Namun blogger Bekasi tidak boleh patah semangat dan patah arang akan usianya yang masih sangat belia.
Karena siapa lagi yang akan melakukan kontrol atau pengawasan terhadap kota Bekasi jika blogger Bekasi patah semangat dan patah arang dalam menulis seluruh kejadian atau peristiwa di kota Bekasi tercinta.Hal ini perlu ditekankan pada seluruh anggota blogger Bekasi.

Setiap blogger Bekasi harus mempunyai komitmen untuk berpengaruh terhadap lingkungan sekitarnya dan tidak terpengaruh terhadap hal-hal negatif yang menderanya.Setiap blogger Bekasi mempunyai kewajiban untuk melakukan perubahan di lingkungan sekitarnya.

Seorang blogger Bekasi harus mempunyai mimpi untuk memberikan inspirasi bagi seluruh warga Bekasi.Buatlah tulisan yang mencerahkan dan menyejukkan agar warga Bekasi terhindar dari kepenatan yang berkesinambungan.

Insya ALLOH jika seluruh blogger Bekasi mempunyai komitmen yang kuat dan bertanggungjawab maka bukan tidak mungkin cita-cita untuk mewujudkan Bekasi sebagai kota blogger akan terwujudkan dan kota Bekasi akan mendunia dengan tulisan-tulisan bloggernya yang menginspirasi.Terima Kasih kepada http://www.indosat.com/ yang telah menjadi sponsor utama kegiatan 3 tahun BeBlog.

Selamat Ulang Tahun Blogger Bekasi yang ke-3 semoga tetap jaya di dunia maya dan tindakan nyata.

 #Lomba3thnBeblog

Benahi Bandara Soetta

Republika,Jum'at 18 Mei 2012
@GiyatYunianto
081381852400

Andai Dahlan jadi Menkumham

Pak SBY sungguh beruntung dapat memiliki menteri seperti Dahlan Iskan, kredibilitas dan komitmennya sudah tidak kita ragukan lagi, semenjak menjabat sebagai Direktur Utama P.T PLN gebrakan demi gebrakan terus beliau lakukan.
Ketika beliau ditunjuk sebagai Menteri Negara Urusan BUMN, kita semua melihat beliau menangis karena apa yang dilakukan selama beliau menjabat sebagai Diriektur Utama PLN belum selesai.Itu adalah salah satu bukti bahwa beliau bekerja tidak ingin setengah-setengah.
Di Indonesia memang sulit mencari orang yang bekerja secara murni profesional.Terkadang ingin berbuat baik, jujur dan benar malah sering disingkirkan atau malah dimanfaatkan oleh pejabat yang berada di”atasnya”.
Gebrakan yang masih kita ingat sekarang adalah ketika beliau membuka paksa penghalang loket pintu tol semanggi arah bandara yang tidak dijaga oleh petugas,sehingga menyebabkan antrian panjang kendaraan roda empat yang tidak dapat dihindarkan.
Kita semua menyaksikan bahwa gebrakan bukan hanya terjadi pada Kementerian BUMN tetapi juga pada Kementerian Hukum dan Ham, Utamanya sidak Narkoba di Lapas-lapas di seluruh Indonesia yang dilakukan oleh Wamenkumham Denny Indrayana.
Denny Indrayana memang bukan menteri beliau hanyalah seorang wakil menteri yang sudah pasti banyak mendapat kecaman dari berbagai macam pihak yang tidak suka jika “bisnis”nya diganggu.Andaikan Amir Syamsudin yang melakukan sidak pasti akan lain ceritanya.
Jalan Tol dan Lapas memang berbeda.Jika terjadi antrian atau kemacetan panjang semua orang pasti tidak akan suka, tidak peduli itu sipir, bandar narkoba, wakil menteri bahkan menteri sekalipun semua sepakat benci kemacetan.
Sedangkan lapas adalah surganya bagi bandar narkoba dan “antek-anteknya”.Butuh kekerasan dan ketahanan mental yang kuat untuk memberantasnya.Karena jika di”berantas” dengan kelembutan tidak mungkin berhasil dan diungkap dengan tuntas.
Insya ALLOH jika Dahlan Iskan menjadi Menkumham semua bandar narkoba dan sipir yang menjadi anteknya akan diberantas sampai ke akar-akarnya.Meskipun Dahlan Iskan bukan seorang Sarjana Hukum Insya ALLOH beliau dapat membedakan mana yang BENAR dan mana yang SALAH.Wallohu A’lam Bishowab

081381852400