Senin, 31 Maret 2014

Alhamdulillah ....Akhirnya Ditutup

Tak terasa sudah hampir setahun saya tinggal di perumahan yang terletak di pinggiran kota Jakarta ini.Saya masih ingat hari pertama  pindah di perumahan tersebut yaitu Sabtu, 5 Februari 2011.Waktu itu jalan di depan rumah bisingnya bukan main karena merupakan jalan alternatif yang disukai menuju perumahan seberang rumah.
Jalan depan rumah saya bukan merupakan jalan besar hanya 2 meter lebarnya kurang lebih.Namun jalan tersebut banyak disukai oleh pengendara motor khususnya.Sudah sering saya dengar rencana penutupan jalan tersebut,namun sering urung dilakukan karena berbagai kendala.
Tetapi semuanya berubah pada hari Ahad 15 Januari 2012, Kira - kira pukul 10 pagi selepas saya sholat dhuha,tetangga saya bernama Pak Dirman memanggil saya karena dipanggil Pak RT untuk rapat kecil membahas masalah portal yang akan menutup jalan secara permanen.
Ternyata yang terganggu akan kebisingan jalan bukan perumahan saya saja,perumahan di seberang kali pun merasakan kebisingan yang sama.Malah yang “berani” menutup jalan duluan adalah orang-orang di perumahan seberang, meskipun hanya dengan bambu dan kayu seadanya.
Pak RT merasa tidak enak dengan warga perumahan di seberang sungai itu.karena yang menutup jalan seharusnya saya dan para tetangga.Pak RT memerintahkan agar secepatnya di buat portal permanen.Akhirnya kami patungan Rp.50.000 setiap kepala keluarga.
Dan kira - kira pukul setengah sebelas malam portal permanen pun akhirnya berdiri.Setelah portal tersebut dipasang memang kebisingan, polusi, keamanan dan kenyamanan mulai terasa.Dan kini seminggu sudah kebisingan itu berakhir.
Kepada para pengendara motor yang lewat jalan tersebut saya meminta maaf yang sebesar-besarnya karena harus memutar dan bersusah payah melewati jalan yang masih becek.Mudah-mudahan kesabaran anda mendapatkan pahala yang besar di sisi ALLOH SWT.Aamiin…….

@GiyatYunianto
081381852400

Tidak Mudah Menjadi Pak RT

Tinggal di kompleks perumahan yang sederhana di pinggiran kota Jakarta memang memiliki warna tersendiri,selain karena memang beragam latar belakang tingkah laku para penghuninya profesi mereka pun juga bervariasi.Dengan begitu orang yang menjadi Ketua RT nya pun harus memperbanyak “Istighfar” agar tidak mudah terpancing emosinya.
Beberapa hari yang lalu di RT tempat saya tinggal diadakan pertemuan warga membahas berbagai macam persoalan warga, mulai dari sampah, kerja bakti sampai ronda. Ternyata setelah hampir setahun saya tinggal di perumahan tersebut.Saya baru tahu bahwa ada dua orang warga yang tidak pernah ikut ronda.Memang saya belum mengenal kedua orang itu tapi saya tidak habis pikir ternyata ada juga orang yang keras kepala setelah berkali-kali ditegur.
Persoalan selanjutnya mengenai kerja bakti, dalam forum tersebut Pak RT menyatakan niatnya ingin mengundurkan diri karena ada warga yang tidak ingin kerja bakti tetapi hanya ingin menggantinya dengan sejumlah uang.Pak RT cukup tersinggung mendengar hal tersebut karena beliau merasa programnya tidak dihargai.
Bagi sebagian orang hari minggu memang hari yang tepat untuk digunakan bersantai-santai, tetapinya namanya juga hidup di kota, tidak sama dengan hidup di desa yang dengan mudah dapat menggerakkan warganya kapan saja dibutuhkan.Kalo sudah begitu ya jurus sabarlah obatnya, karena percuma juga ngurusin orang yang keras kepala,Tak ada gunanya dan menambah sengsara.Semoga kita terhindar dari penyakit keras kepala yang berlebihan……

@GiyatYunianto
081381852400

Minggu, 30 Maret 2014

Untung Rugi Katering Prasmanan

Sejak April 2005 saya bekerja di sekolah ini.Waktu itu muridnya masih berjumlah 95 anak.Murid kelas satu sampai tiga mulai belajar dari pukul tujuh pagi dan pulang pukul dua siang.Sehingga untuk makan siang mereka melakukannya di sekolah.Untuk itu pihak sekolah menyediakan katering bagi murid yang tidak diantar makan siang oleh orang tuanya.
Biasanya murid yang ikut katering adalah murid yang kedua orang tuanya bekerja.Tidak mudah memang mengelola katering untuk murid SD.Selalu berubah-ubah keinginannya, ada yang suka ayam tapi ada juga yang tidak suka.Model  katering di sekolah ini adalah model prasmanan, jadi murid - murid mengantri untuk mendapatkan jatah makan siang.
Karena model prasmanan dan jumlahnya tidak tetap maka terkadang ada juga yang tidak kebagian terutama murid-murid kelas empat,lima dan enam.Karena mereka semua dijadwalkan makan siang setelah mendirikan Sholat dhuhur berjama’ah.Tetapi untunglah sekolah ini memiliki pengelola katering yang sabar dan kebetulan tinggalnya dekat dengan sekolah.
Sebenarnya hati saya kurang sreg dengan sistem katering seperti ini,karena setiap hari sering kekurangan lauk.Dan kebetulan akhir-akhir ini lauknya selalu ayam terus sedangkan harga ayam, beras dan lainnya selalu naik, dengan Rp.7000 untuk setiap kali makan siang.Sudah barang tentu untung yang diraihpun sangat mepet sekali.Apalagi guru-gurunya gratis alias dibayarkan oleh murid - murid yang ikut katering.
Semoga saja pihak sekolah dapat memahami keinginan pihak pengelola katering, karena setiap usaha pasti ingin mendapatkan untung yang wajar bukan hanya sekedar pas-pasan.

@GiyatYunianto
081381852400

Jumat, 28 Maret 2014

Tak Masalah

Republika, Jum'at 28 Maret 2014
@GiyatYunianto
081381852400

Minggu, 23 Maret 2014

Kami Terpaksa Menolak

Setiap penerimaan siswa baru Sekolah tempat saya bekerja memang selalu khawatir jika tidak dapat menerima murid sesuai dengan yang diinginkan maklumlah hanya sekolah kecil yang gedungnya tidak besar.Dan tahun ajaran baru ini pun hanya menerima tiga kelas sesuai dengan daya tampung gedung yang kami miliki
Biasanya sih Pendaftaran siswa Baru dimulai bulan Maret dan baru kali ini buka pendaftaran pada tanggal 30 November 2013.Ternyata tak sesulit yang dibayangkan sebelumnya baru seminggu buka sudah ada 50 pendaftar yang membeli formulir pendaftaran.Padahal pihak panitia PSB belum datang ke TK-TK untuk meyebarkan brosur berikut rincian biayanya.
Dan pada hari ini telah 100 pendaftar yang telah membeli formulir.Senang bercampur khawatir selalu terbayang jika melihat antusias orangtua siswa yang datang membeli formulir.Senang karena sekolah ini telah dikenal oleh masyarakat dan khawatir karena dengan jumlah pendaftar yang sedemikian banyaknya sudah barang tentu akan ada yang tidak diterima.
Karena dengan kapasitas ruangan yang hanya mampu menampung 30 siswa berarti hanya 90 siswa saja yang kami butuhkan dan sisanya tidak akan diterima dan untuk menjelaskan kepada orang tua kenapa anak mereka tidak diterima memang bukan perkara mudah.Butuh kesabaran untuk menjelaskannya.Semoga orang tua siswa yang tidak diterima bisa memahaminya.

@GiyatYunianto
081381852400

Kamis, 20 Maret 2014

Bahagia Rasanya walau Hanya memberi Rp.500

Sekitar dua hari yang lalu saya disuruh Ibu saya untuk membeli bayam atau kangkung untuk dimasak,warung langganan yang sering saya belanja sayuran ternyata tidak menjualnya karena sayurannya belum datang.Katanya sayur bayam dan kangkungnya datang sore.
Lalu saya keliling mencari bayam dan kangkung di warung lainnya.Hasilnya pun tidak jauh beda, kebanyakan sudah habis, karena saya memang mencarinya sudah kesiangan sekitar pukul dua siang tepatnya.Sampai akhirnya saya sampai disebuah pasar kecil bekas supermarket dulunya.
Dipasar tersebutpun juga sudah habis lalu Ibu penjual itu menunjukkan saya bahwa di depan pasar ada yang menjual kangkung, tidak banyak memang kangkung yang saya akan beli cuma seikat saja.Menurut saya sih harga seikat kangkung sekitar seribu rupiah.
Yang membuat saya terkejut ternyata yang menjual kangkung tersebut adalah seorang anak perempuan yang kira-kira masih kelas empat Sekolah Dasar.Lalu saya beli seikat kangkung tersebut dengan menyodorkan uang seribu rupiah dan ternyata masih ada kembalinya lima ratus rupiah.
Suatu hikmah yang sangat berharga bahwa untuk mendapatkan uang lima ratus rupiah saja seorang anak kecil harus bersusah payah menunggu dagangannya.Mudah-mudahan anak-anak kita dapat mensyukuri setiap uang jajan yang diberi oleh orang tua mereka dan tidak menghambur-hamburkannya dengan percuma.

@GiyatYunianto
081381852400

Minggu, 16 Maret 2014

Kalo Gak Punya Gak Usah Maksa

Setiap manusia yang hidup di muka bumi ini pasti menginginkan kemudahan dalam hidupnya tanpa terkecuali.Kemudahan dalam belanja merupakan salah satunya, hal tersebut amat lumrah karena berbelanja adalah salah satu jalan untuk memenuhi kebutuhan.
“Mandiri e-cash” adalah salah satu cara untuk memperoleh kemudahan dalam berbelanja dan bertransaksi, dengan “mandiri e-cash” Insya ALLOH kemudahan dalam belanja dan bertransaksi akan kita dapatkan karena sangat mudah dalam penggunannya.
Ya semua hal akan mudah karena ada dalam genggaman kita.Namun bagaimana bila kita tak punya atau tak dapat memiliki “mandiri e-cash”.Tak perlu memaksakan diri atau rendah diri bila kita tak memunyai “mandiri e-cash”.
Karena sesungguhnya harga diri seseorang tidak dinilai dari seberapa mudahnya dia melakukan belanja atau bertransaksi namun dari seberapa besar ketaqwaannya terhadap ALLOH SWT.Insya ALLOH jika kita tekun dan tertib dalam beribadah hidup kita akan selalu dimudahkan.
Namun sebaliknya jika kita kufur atau malas dalam beribadah hidup kita akan ALLOH persulit walaupun kita memiliki alat untuk memudahkan kita dalam belanja dan bertransaksi.Hal tersebut harus selalu kita ingat agar tak terjerumus dalam kemudahan semu.
Jangan sampai kita lengah atau malas beribadah ketika memiliki “mandiri e-cash”.Justru kita harus semakin semangat dalam bershodaqoh setelah memilikinya karena tidak semua orang dapat menggunakan “mandiri e-cash”.
Hal ini dapat kita buktikan ketika kita melihat sekeliling kita yang masih banyak hidup dalam kemiskinan.Dengan banyak “melihat” dan bersyukur atas apa yang telah kita miliki Insya ALLOH hidup kita akan terhindar dari sifat tinggi hati dan kufur.
WALA TAHINU WALAA TAHZANUU WA ANTUMUL A’LAUNA IN KUNTUM MU’MININ: Dan janganlah kamu (merasa) lemah dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), Jika kamu orang beriman.
Kemudahan teknologi aplikasi merupakan salah satu sarana untuk semakin mendekatkan kita kepada sang pencipta. Semoga ALLOH menghindarkan kita dari sifat pongah, takabur, tinggi hati dan kufur ketika kita diberi kemudahan belanja dan bertransaksi .Aamiin.Wallohu A’lam Bishowab.

@GiyatYunianto
081381852400

Gak Ada yang Bisa Cegah Liberal

Indonesia merupakan negara besar, bukan hanya wilayahnya namun juga kekayaan alamnya yang berlimpah dari sabang sampai merauke.
Tak hanya pengusaha domestik yang tergiur akan kekayaan alam Indonesia, saudagar asingpun “bergerilya” dengan segala upaya untuk menguasainya.
Namun sayang, rakyat Indonesia sering tak berdaya dan bahkan cenderung terlena dengan maraknya liberalisasi.
Liberalisasi ekonomi merupakan cara modern bangsa asing dalam menjajah kedaulatan bangsa dan negara ini untuk mengeruk harta dari bumi pertiwi.
Entah disadari atau tidak pemerintah kerap tidak peduli dengan bahaya liberalisasi dan justru terlihat bersahabat dengan liberalisasi.
Pemerintah RI seharusnya tanggap dan harus dengan cepat melindungi pedagang lokal dari gempuran liberalisasi ekonomi yang kian sulit dibendung.
Rancangan Undang-Undang (RUU) perdagangan saja belum cukup menjaga kepentingan produsen dan konsumen domestik jika tidak diimbangi dengan tindakan tegas dalam impelementasinya.
Sejarah membuktikan bahwa Undang-undang sering menjadi “macan ompong” ketika diberlakukan padahal tidak sedikit biaya dan tenaga yang terbuang ketika membuatnya.
Sudah saatnya pemerintah bekerja keras melindungi rakyatnya dengan sekuat tenaga dan tanpa pandang bulu agar masyarakat Indonesia benar-benar merasakan kesejahteraan yang hakiki.
WAYAMKURUNA WAYAMKULLOH , WALLOHU KHOIRUL MAAKIRIN: Mereka membuat tipu daya dan ALLOH menggagalkan tipu daya itu.ALLOH adalah sebaik-baik pembalas tipu daya.
Ya ALLOH berilah kekuatan pada seluruh rakyat Indonesia agar mampu bertahan dari terjangan liberalisasi ekonomi.Aamiin.Wallohu A’lam Bishowab.Semoga Bermanfaat.
 
@GiyatYunianto
081381852400

Sabtu, 15 Maret 2014

Susahnya Diajak Kompak

Republik Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia.Sudah dapat dipastikan banyak kepentingan yang “bermain” dalam memilih pemimpin.
Tidak dapat dihindari jika banyak pihak yang tidak ingin negara Indonesia bersatu dan memiliki pemimpin yang tangguh dan kuat.
Sehingga banyak pihak yang berusaha dengan berbagai cara agar pemilu di Indonesia tidak serentak agar uang negara dapat “dinikmati” oleh segelintir orang dan pemimpin yang dihasilkan juga mudah “ditekan”.
Presidential threshold merupakan salah satu cara untuk menjegal seseorang yang ingin menjadi presiden sehingga hanya partai besar saja yang dapat mengusung calon presidennya.
Dengan demikian masyarakat Indonesia dapat dengan mudah “dipaksa” atau “diarahkan” untuk memilih pemimpin yang tidak sesuai dengan keinginan mereka namun “disukai” oleh sekelompok atau segolongan orang yang ingin mengeruk kekayaan alam bangsa ini.
Hal ini tidak adil dan tentu saja sangat merugikan partai kecil, oleh karena itu pemilu serentak sangatlah efektif untuk diberlakukan pada 2014.
Dengan digelarnya pemilu Legislatif dan pemilihan presiden 2014 secara serentak, Insya ALLOH anggaran negara dapat dihemat.
Sudah saatnya rakyat Indonesia memilih pemimpin berdasarkan hati nurani dan bukan atas dasar “terpaksa” atau sekedar menggugurkan kewajiban sebagai warga negara.Biar bagaimanapun juga kita harus optimis dan harus selalu berusaha dan berdo’a agar bangsa ini tidak salah untuk yang ke sekian kali dalam memilih presidennya.
Semoga ALLOH SWT memberikan presiden yang amanah, peduli dan bertanggungjawab pada seluruh bangsa dan rakyat Indonesia.Aamiin.Wallohu A’lam Bishowab.


@giyatYunianto
081381852400

Kamis, 13 Maret 2014

Negara Akan Rugi

Tindakan eksekusi terhadap terduga teroris yang dilakukan Tim Densus 88 Mabes Polri bukan hanya sekali ini saja dan ternyata tak efektif karena terbukti ideologi teroris tak pernah mati dengan cara eksekusi.
Operasi yang telah dilakukan oleh densus 88 justru menyuburkan jaringan teroris karena keyakinan mereka terhadap ideologinya semakin kuat.
Ada baiknya Tim densus 88 mengubah cara dalam penanganan terduga teroris.Masyarakat Indonesia sudah jenuh dengan penanganan teroris yang dilakukan selama ini.
Lebih baik tim densus 88 menumpas teroris yang ada di papua karena teror yang mereka lakukan justru lebih berbahaya.
Dengan menumpas teroris yang ada di Papua, Insya ALLOH para terduga teroris yang berkeliaran di pulau Jawa akan mengurangi aksi mereka.
Mengapa demikian? karena itu artinya densus 88 telah bertindak adil dalam menegakkan hukum di tanah air.
Namun jika hal tersebut tidak dilakukan justru akan membuat teman-teman terduga teroris menjadi marah dan dendam terhadap aparat keamanan.
Sehingga sangatlah wajar dan dapat dimaklumi jika akhirnya penembakan terhadap aparat keamanan juga semakin marak di beberapa daerah.
Sebagai warga negara Indonesia kita hanya ingin negara Kesatuan Republik Indonesia aman dan damai, namun kita juga tidak ingin ada warga negara yang menjadi korban sia-sia atau salah tembak.
WAMALLOHU BIGHOFILIN ‘AMMA TA’MALUUN, Dan ALLOH sekalipun tidak lupa dari apa yang telah kamu kerjakan.
Semoga ALLOH SWT memberikan solusi terbaik kepada Tim Densus 88 Mabes Polri dalam menangani teroris secara efektif dan tidak merugikan masyarakat.Aamiin.Wallohu A’lam Bioshowab.
 
@GiyatYunianto
081381852400

Tak Perlu Khawatir

Sebagai daerah langganan banjir, warga perumnas III Bekasi memang tak asing lagi dengan datangnya luapan air yang selalu menggenangi jalan dan rumah mereka, begitupun dengan saya yang walaupun tidak tinggal di perumnas III namun sehari-hari saya selalu beraktivitas di perumahan ini.
Buat saya banjir yang melanda Perumnas III merupakan anugerah yang harus disyukuri dan dinikmati asalkan listrik tidak mati.Namun sangat berbeda rasanya jika banjir yang datang diiringi dengan pemadaman listrik oleh PLN, hal tersebut sangat mengganggu dan banjirpun tak bisa dinikmati.
Mengapa bisa disebut anugerah?, karena dengan datangnya banjir sudah barang tentu rutinitas pekerjaan saya menjadi berkurang karena sekolah tempat saya bekerja diliburkan sehingga saya bisa dengan leluasa untuk beristirahat.
Terlepas dari anugerah atau musibah, saya cukup salut dengan warga perumnas III utamanya yang setiap hujan lebat datang selalu diiringi dengan tingginya genangan namun mereka tetap tabah dan belum mau pindah dari rumah yang mereka tempati.
Banjir tanggal 18 dan 19 Januari 2014 yang lalu memang bukan banjir biasa, karena masjid dekat sekolah tempat saya bekerja yang biasanya aman dan selalu jadi dapur umum bagi para warga sekitar justru terkena luapan air hingga masuk ke dalam.
Sudah dapat dipastikan banyak karpet yang terendam dan akhirnya warga sekitar mengungsi di Lantai 2 sekolah.Alhamdulillah, lantai 2 sekolah yang belum lama dipergunakan akhirnya dapat memberikan manfaat bagi warga sekitar sekolah.
Penderitaan warga bukan hanya lamanya air surut yang merendam pemukiman namun juga lamanya PLN memadamkan listrik Ya, hal ini dapat dimengerti karena gardu PLN berdiri persis di sebelah sungai yang meluap sehingga tidak heran jika PLN belum berani menyalakannya.
Setiap daerah biasanya mempunyai bencana langganan yang berbeda-beda.Ada yang longsor, meletusnya gunung merapi atau gempa bumi.Begitu juga dengan Perumnas III yang memiliki bencana langganan banjir, hal ini hanya bisa dinikmati dan tak ada gunanya menyesali.
Walaupun terkenal sebagai daerah banjir, hingga saat ini sekolah tempat saya berakvitas tak pernah kekurangan murid dan bahkan cenderung meningkat.Hal tersebut merupakan “tanda” bahwa mereka percaya akan kualitas sekolah dan yakin Banjir pasti Berlalu.Semoga Bermanfaat

@GiyatYunianto
081381852400

Senin, 10 Maret 2014

Gak Usah Panik Bila Ada yang Naik

“Tahun baru harga baru”, ungkapan tersebut sangat tepat sekali diucapkankan ketika tahun baru tiba, tidak tepat menurut masyarakat tapi tidak demikian dengan PT.Pertamina.
Masyarakat tidak bisa menolak apalagi berbuat banyak, karena PT.Pertamina menganggap seluruh rakyat Indonesia sebagai orang mampu dan berkecukupan.
Meraup keuntungan sebanyak-banyaknya memang bukan larangan, namun alangkah bijaknya jika Pertamina juga mencari barokah.
Meraup barokah jelas lebih penting ketimbang keuntungan, karena keuntungan biasanya hanya dihitung dari sisi dunia.Sedangkan barokah hitungannya sangat luas hingga mencapai akhirat.
Di hari yang sama PT.KAI pun menaikkan harga tiket kereta api kelas ekonomi jarak jauh.Beban masyarakatpun semakin bertambah berat karena harga kebutuhan pokok terancam naik.
Tidak mungkin mengadu pada anggota DPR karena merekapun sedang sibuk memikirkan diri mereka sendiri untuk Pileg pada April 2014 mendatang.
Begitu juga kepada Presiden dan para menterinya, mereka semua sedang sibuk mencari cara agar dapat kembali dipilih sehingga sangat kecil peluang masyarakat untuk didengar.
Anggota DPR, para menteri dan presiden adalah sama dengan masyarakat, mereka juga manusia yang bisa susah dan jengkel bila terus dijadikan tempat mengadu.
Mengadu pada manusia tidak akan menjamin kita bahagia bahkan cenderung menambah derita.Oleh karena itu jadilah manusia tangguh dan pantang mengeluh
Hanya kepada ALLOH SWT sajalah tempat yang tepat untuk mengadu dan ALLOH pasti mendengar dan mengabulkan seluruh permintaan hamba-Nya.
Dengan mengadu kepada ALLOH mental kita akan terbangun dengan sendirinya dan Insya ALLOH akan semakin kuat.
Semoga ALLOH SWT menjadikan penduduk Indonesia kuat, sejahtera dan pantang mengeluh Aamiin.Wallohu A’lam Bishowab.

@GiyatYunianto
081381852400

Sabtu, 08 Maret 2014

Menipu itu Biasa

Sejak zaman Nabi Adam AS syetan telah dan akan selalu menjerumuskan manusia agar masuk jurang api neraka.Berbagai macam cara syetan lakukan agar manusia terhindar dari jalan yang benar.Menipu merupakan salah satu cara syetan agar manusia tersesat dan jatuh dalam kehancuran.
Jika kita benar-benar beriman serta sungguh-sungguh dalam menjalankan perintah ALLOH SWT dan menjauhi larangannya, Insya ALLOH kita akan terhindar dari sifat menipu dan penipuan itu sendiri.Karena sesungguhnya penipuan merupakan bagian dari ujian yang ALLOH berikan pada diri kita.
Koreksi diri adalah salah satu cara yang paling ampuh jika kita terkena penipuan.Karena dengan koreksi diri hidup kita akan menjadi ringan dan dapat menerima dengan ikhlas cobaan maupun musibah yang sedang kita alami dalam kehidupan sehari-hari.
Mungkin shodaqoh atau infaq yang kita keluarkan selama ini kurang atau kita lupa sehingga ALLOH SWT menegur kita dengan cara penipuan.Karena sesungguhnya para penipu tersebut juga digerakkan atas izin ALLOH SWT sehingga mereka dapat dengan leluasa menipu.
Bila kita merasa selama ini telah tertib dalam berinfaq tetapi masih juga terkena penipuan, barangkali kita lupa dalam membaca do’a pagi dan petang sehingga penjagaan diri dan iman kita menjadi kosong dan mudah dimasuki para penipu.
Setelah menertibkan infaq dan rutin membaca do’a pagi dan petang tetapi masih juga terkena tipu maka kita harus beristirja’, karena dengan beristirja’ Insya ALLOH barang-barang atau uang kita yang hilang karena penipuan akan diganti dengan yang lebih baik.
Kita tidak perlu menggerutu, berkeluh kesah apalagi mengumpat para penipu.Hal tersebut justru akan memerburuk keadaan dan tidak ada manfaatnya, karena sesungguhnya cobaan atau musibah yang kita alami telah “ditulis” Lima puluh ribu tahun sebelum bumi dan langit diciptakan.
WAMAL HAYATUDDUNYAAA ILLA MATAA’UL GHURUR, “Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”(Al-Hadid:20).Oleh karena itu janganlah kita berlarut-larut meratapi barang atau uang yang lenyap karena penipuan.
Masih banyak ni’mat ALLOH yang wajib kita syukuri dibandingkan dengan barang atau uang kita yang telah raib.Semoga ALLOH SWT menjauhi kita dari sifat menipu dan menjaga kita dari penipuan yang tercela dan tidak bertanggungjawab.Aamiin.Wallohu A’lam Bishowab.

@GiyatYunianto
081381852400

Jumat, 07 Maret 2014

Jangan Siksa Mereka

Republika, Jum'at 7 Maret 2014
@GiyatYunianto
081381852400

Kamis, 06 Maret 2014

Pendangkalan Aqidah adalah Musibah yang Sebenarnya

Pendangkalan akidah Islam secara sistematis bukanlah hal yang baru, hanya saja saat ini sudah lebih terang-terangan dan berani.
Maraknya peraturan yang mempersulit seseorang dalam menjalankan ibadahnya semakin nyata padahal sangat jelas hal tersebut bertentangan dengan konstitusi.
Penundaan jilbab polwan merupakan salah satu contoh konkret, sangat tidak masuk akal dan tidak manusiawi alasan yang digunakannya padahal Kapolri merupakan seorang muslim.
Yang lebih mengherankan lagi Komnas HAM sebagai komisi yang selalu membela Hak Asasi Manusia terkesan tidak melakukan upaya pembelaan secara maksimal sangat berbeda ketika di suatu daerah terdapat penggusuran, mereka sangat lantang menentang dan dengan cepat segera datang.
Belum lagi dengan penolakan obat halal, penolakan tersebut merupakan bukti nyata bahwa orang non muslim tidak menginginkan Do’a para kaum muslimin di Indonesia dikabulkan.Mereka tidak ingin Ummat Islam di Indonesia bersatu dan berupaya dengan keras agar tetap bercerai berai dan saling memusuhi.
Dan terakhir adalah usaha penghilangan kolom agama di KTP.Para ulama dan ummat Islam tidak boleh tinggal diam dan harus segera melakukan tindakan nyata dan sistematis.
Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia.Sudah saatnya kita merdeka dan buang rasa malu dalam menjalankan syariat.
Para pemimpin negeri ini harus sadar bahwa kemerdekaan kita direbut atas Berkat Rahmat ALLOH SWT dan bukan atas pemberian penjajah.
Oleh karena itu kita harus bersyukur atas anugerah kemerdekaan ini dengan sungguh-sungguh menjalankan dan mengamalkan ibadah yang telah kita yakini.
WAMAKARUU WAMAKAROLLOHU, WALLOHU KHOIRUL MAKIRIN:Dan berupadaya mereka, Dan ALLOH juga Berupadaya, Dan ALLOH sebaik-baiknya Berupadaya.
Semoga ALLOH SWT membukakan hati dan memberi petunjuk kepada para pemimpin Republik Indonesia agar sadar akan fenomena pendangkalan akidah Islam secara sistematis.Aamiin.Wallohu A’lam Bishowab.
 
@GiyatYunianto
 081381852400

Rabu, 05 Maret 2014

Tiap Tahun Terancam Tenggelam



Perumahan Nasional 3 atau yang lebih dikenal dengan Perumnas 3 terletak di kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.Tidak terlalu sulit untuk mencapai perumahan tersebut.Dari terminal Bekasi dapat naik K.01 atau jika anda malas ke terminal dapat turun di Tol Timur lalu naik ojek.
Bila anda datang dari Cikarang atau Karawang dapat masuk melalui Indoporlen dengan K-34 lalu turun di depan Perumahan Taman Kebayoran.Sangat mudah untuk mencapai Perumahan ini sehingga cukup banyak pula penghuninya.
Kepadatan penduduk perumnas 3 terasa sekali bila malam libur tiba atau menjelang berbuka puasa tepatnya di Jalan Nusantara.Sebuah jalan besar yang banyak diisi oleh para pedagang baik Kaki Lima maupun rumah toko.
Dan bila malam Rabu tiba terdapat pasar malam yang berada di Jalan Bali, sangat padat sekali karena pasar tersebut memang hanya buka seminggu sekali, itupun kalo tidak ada hujan besar, jika hujan besar datang sudah dapat dipastikan para pedagang akan menggulung dagangannya kembali.
Walaupun tidak tinggal di perumnas 3 namun sehari-hari saya selalu lewat perumahan ini karena memang kerja saya di sini.Prihatin, itulah mungkin kata yang terucap pertama kali bila melihat kondisi jalan perumnas 3 bila hujan lebat membasahi perumahan ini.
Bagaimana tidak prihatin, jika setiap hujan lebat mengguyur saja air di jalan sudah setengah betis dan hampir di jalan-jalan utama perumnas 3 hal tersebut sangat mudah dijumpai.Itu artinya para pengguna jalan harus waspada dan hati-hati bilamana motornya mogok atau mati.
Sangat disayangkan semakin tahun banjir semakin meluas dan “kualitas” banjir pun juga semakin meningkat.Artinya jalan yang dahulu hanya berisi genangan saat ini telah “beranjak dewasa” dan sudah tidak bisa lagi dianggap remeh.
Semakin menyempitnya sungai di hulu maupun hilir di sinyalir merupakan salah satu penyebab semakin meratanya banjir di perumahan ini.Selain maraknya pembangunan perumahan yang juga menyebabkan kurangnya resapan air.
Banjir memang bukan hanya terjadi di Perumnas 3, namun sebagai wilayah yang letaknya bertetangga dengan Ibukota Jakarta sudah saatnya para pemegang amanah rakyat di wilayah ini mencontoh program yang dilakukan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Semoga ALLOH SWT memberikan kekuatan pada seluruh warga Perumnas 3 dan seluruh rakyat Indonesia agar kuat menghadapi cobaan banjir dan musibah lainnya.Aamiin.Wallohu A’lam Bishowab.

@GiyatYunianto
081381852400

Ni'matnya Tak Jadi Operasi

Walaupun judulnya operasi kecil tetap saja menakutkan dan membuat saya cukup mencekam, perasaan itulah yang saya alami ketika melakukan operasi pencabutan gigi pertama kali di Rumah Sakit sekira setahun yang lalu atau tepatnya sehari menjelang bulan Romadhon tahun 2012.
Meskipun telah berlangsung lebih dari setahun perasaan was was akan operasi kembali masih menghantui diri saya.Ada beberapa hal yang membuat saya merinding dan berusaha menghindari operasi gigi kembali selain karena lamanya waktu operasi.
Yang pertama yang paling saya ingat adalah dokternya yang lumayan galak.Hal tersebut sangat membuat saya tidak nyaman karena suasana rileks menjadi hilang ketika dokter tersebut membentak dengan kata-kata yang tidak enak didengar.
Yang kedua adalah biayanya yang lumayan mahal untuk warga negara ukuran saya.Bayangkan saja obat sebelum operasi harganya Rp.250.000, obat tersebut masih saya simpan dan setelah operasi harus beli obat kembali seharga Rp.150.000 sedangkan untuk operasinya sendiri Rp.450.000 diRSUD.
Yang ketiga adalah harus buat perjanjian dulu dengan dokter yang akan melakukan operasi, karena dokter tersebut tidak bisa setiap saat melakukan operasi.Hal tersebutlah yang cukup membuat saya enggan untuk operasi selain karena jarak yang jauh antara rumah saya dengan Rumah Sakit.
Alhamdulillah atas saran seorang teman hingga saat ini gigi yang ada di bagian kanan saya tidak menimbulkan rasa sakit lagi, sehingga operasi gigi yang seharusnya saya lakukan tidak lagi saya jalani.Berkumur dengan cengkeh merupakan salah satu solusinya.
Cengkeh yang hanya seharga Rp.1000 - Rp.2000 per bungkus ternyata atas izin ALLOH SWT mampu menghilangkan sakit gigi saya.Hal tersebut membuat saya tidak henti-hentinya bersyukur karena dengan begitu dapat menghemat uang yang akan saya keluarkan.
MAN JADDA WA JADA, barang siapa yang bersungguh-sungguh maka akan berhasil.Setelah sekian lama saya berdo’a untuk tidak operasi akhirnya lambat laun kekuasaan ALLOH SWT mulai saya rasakan.Tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berdo’a dan ikhtiar.
Mungkin kompasianer yang lain dapat mencobanya agar terhindar dari operasi yang menghabiskan biaya dan waktu yang tidak sedikit.INNALLOHA ‘ALA KULLI SYAI IN QODIIR,Sesungguhnya ALLOH atas segala sesuatu berkuasa.Wallohu A’lam Bishowab.

@GiyatYunianto
081381852400

Minggu, 02 Maret 2014

ALHAMDULILLAH Bisa NyaLEG

Alhamdulillah beberapa bulan lagi pesta akan dimulai, walaupun masih sekira tiga bulan lagi namun umbul-umbul, poster dan spanduk sudah menghiasi jalan-jalan utama di kota tempat saya bermukim Bekasi.Ya semua itu merupakan upaya yang sah untuk memperkenalkan diri kepada massa.
Biar bagaimanapun juga pemilu Legislatif merupakan sarana bagi orang yang banyak harta dan merasa mampu meraih suara terbanyak massa untuk menunjukkan pada masyarakat bahwa dirinya layak untuk dipilih,tak peduli berapapun uang yang harus digelontorkan.
Suka atau tidak, pileg adalah ajang seleksi bagi mereka yang merasa kuat iman, mental maupun spiritual untuk beradu nasib.Karena bukan perkara mudah menerima hasil pileg bila tidak sesuai dengan kocek yang telah dikeluarkan.
Tidak sedikit “korban” yang berjatuhan bila tidak legowo dalam menerima hasil.Rumah Sakit Jiwa dan dikejar-kejar hutang adalah dua dampak yang kerap ditimbulkan.Oleh karena itu jagalah niat ketika akan mencalegkan diri.
Sungguh rugi orang yang mencalegkan diri bila didasari niat meraih keuntungan duniawi semata.Tidak hanya rugi dunia saja, tidak menutup kemungkinan kerugian akhirat juga akan diraih bila tidak hati-hati, karena pada pileg lima tahun yang lalupun ada juga yang melakukan bunuh diri.
Belum lagi yang menggunakan dukun atau paranormal.Hal tersebut merupakan contoh yang sangat memprihatinkan karena telah melakukan dosa besar yaitu syirik sehingga sholatnyapun tidak diterima selama 40 hari 40 malam.
Jika sholatnya saja tidak diterima apalagi amalan yang lainnya, sudah dapat dipastikan akan ditolak oleh ALLOH SWT.Man ‘amila ‘amalan Laisa ‘alaihi Amruna fahuwa Roddun: “Barangsiapa siapa yang mengerjakan suatu amalan yang tidak ada tuntunannya dari kami maka amal itu ditolak”.
Pemilihan legislatif maupun pemilihan-pemilihan lainnya merupakan seleksi kepada para calon sejauh mana tingkat keimanan dan ketaqwaan mereka kepada ALLOH SWT sedangkan buat yang tidak mencaleg merupakan tontonan sekaligus peringatan agar waspada dalam menentukan pilihan.
Hidup ini hanya sekali, sangatlah rugi jika hanya dunia yang dicari.Bila nafsu yang kita turuti berarti kita telah memBESARkan apa yang telah ALLOH anggap kecil dan telah mengecilkan apa yang ALLOH anggap besar.WAKAFA BILLAHI WAKIILA: Dan cukuplah ALLOH yang kita serahkan (dari segala macam urusan).Wallohu A’lam Bishowab.

@GiyatYunianto
081381852400

Harus ISTIQOMAH

Republika, Jum'at 28 Februari 2014
@GiyatYunianto
081381852400